Evaporasi merupakan proses menguapkan
liquid dari aquous solution sehingga didapatkan aquous solution yang lebih
pekat. Penguapan dilakukan dengan memanaskan liquid menggunakan steam (uap) hingga mencapai titik didih
liquid yang akan diuapkan. Evaporasi diaplikasikan di berbagai industri seperti
di Pabrik Gula, Pabrik syrup, Pabrik juice dan Pabrik NaOH untuk menguapkan
komponen volatile sehingga diadapatkan larutan yang lebih pekat.
Pada evaporasi, steam yang digunakan adalah steam
saturated karena steam saturated (panas
laten) menghasilkan energi yang lebih besar dibandingkan dengan steam superheated ( panas sensible)
untuk pemanasan dengan jumlah massa yang sama.
Metode
operasi evaporator antara lain:
- Sigle effect evaporator
Terdiri dari 1 efek, Evaporator jenis ini
biasa digunakan untuk operasi dengan kapasitas kecil dan atau jika harga steam relatif murah dibandingkan dengan
harga evaporator karena steam hanya digunakan satu kali saja. Biaya alat lebih murah namun biaya operasi lebih tinggi.
Single-effect Evaporator |
TS = suhu steam masuk
T1 = suhu pada evaporator
P1 = tekanan pada evaporator
T1 = suhu pada evaporator
P1 = tekanan pada evaporator
- Forward feed multiple effect evaporator
Terdiri dari beberapa effect, biasanya 3 sampai 4 effect tergantung kebutuhan. Bahan masuk dari effect 1, kemudian masuk effect 2 hingga keluar dari effect 3 dimana bahan akan semakin pekat dari effect 1 hingga effect 3. Dengan
menggunakan multiple effect evaporator, penggunaan
energi akan lebih efisien karena steam yang keluar dari effect 1 digunakan
untuk pemanasan di effect 2 dan selanjutnya digunakan untuk pemanasan di effect
3, satu kali steam yang masuk bisa digunakan untuk 3 effect sekaligus, beda
halnya dengan penggunaan pada sigle effect, steam hanya digunakan untuk 1
effect saja. Selain itu jumlah vapour yang diuapkan (biasanya air) juga lebih
banyak dibandingkan dengan sigle effect dengan jumlah steam yang sama. T1 >
T2 > T3 dan P1> P2 > P3.
Metode
operasi ini digunakan untuk bahan yang masuk pada effect 1 panas atau ketika
konsentrasi produkakan rusak pada temperatur tinggi.
TF = suhu feed masuk
TS = suhu steam
T1 = suhu evaporator effect 1
(2) = Effect 2
T2 = suhu evaporator effect 2
(3) = Effect 3
T3 = suhu evaporator effect 3
- Backward feed multiple effect evaporator
Untuk
metode ini perbedaannya dengan Forward
feed multiple effect evaporator adalah letak feed masuknya, yaitu pada
effect 3 (efek terakhir). Feed masuk dari efek terakhir dan dipanaskan pada
efek terakhir kemudian dipanaskan ke efek 2 (dengan temperatur yang lebih
tinggi hingga pada efek 1. Metode ini digunakan ketika feed dingin dan
konsentrasi produk diharapkan mempunyai viskositas tinggi. Pada evaporator jenis ini, bahan masuk ditransfer dari effect 3 ke effect 2 hingga ke effect 1 dengan menggunakan pompa karena P1>P2>P3 sehingga tidak bisa berjalan natural seperti pada
Forward feed multiple effect evaporator.
Forward feed multiple effect evaporator.
Pada metode ini feed masuk dan
keluar sekaligus pada masing-masing efek evaporator pada satu aliran
masing-masing. Metode ini digunakan ketika feed hampir jenuh (saturated) dan produk merupakan padatan
kristal seperti evaporasi brain menjadi garam dimana deposit kristal membuat
sulit feed masuk secara langsung.
No comments:
Post a Comment