Friday, December 26, 2014

Evaporator



Evaporator adalah alat yang dgunakan untuk evaporasi.
Evaporasi merupakan proses menguapkan liquid dari aquous solution sehingga didapatkan aquous solution yang lebih pekat. Penguapan dilakukan dengan memanaskan liquid menggunakan steam (uap) hingga mencapai titik didih liquid yang akan diuapkan. Evaporasi diaplikasikan di berbagai industri seperti di Pabrik Gula, Pabrik syrup, Pabrik juice dan Pabrik NaOH untuk menguapkan komponen volatile sehingga diadapatkan larutan yang lebih pekat.
Pada evaporasi, steam yang digunakan adalah steam saturated karena steam saturated (panas laten) menghasilkan energi yang lebih besar dibandingkan dengan steam superheated ( panas sensible) untuk pemanasan dengan jumlah massa yang sama.

 
Metode operasi evaporator antara lain:

  •    Sigle effect evaporator


Terdiri dari 1 efek, Evaporator jenis ini biasa digunakan untuk operasi dengan kapasitas kecil dan atau jika harga steam relatif murah dibandingkan dengan harga evaporator karena steam hanya digunakan satu kali saja. Biaya alat lebih murah namun biaya operasi lebih tinggi.
Single-effect Evaporator


TF = suhu feed masuk
TS = suhu steam masuk    
T1 = suhu pada evaporator
P1 = tekanan pada evaporator

  •       Forward feed multiple effect evaporator

Terdiri dari beberapa effect, biasanya 3 sampai 4 effect tergantung kebutuhan. Bahan masuk dari effect 1, kemudian masuk effect 2 hingga keluar dari effect 3 dimana bahan akan semakin pekat dari effect 1 hingga effect 3. Dengan menggunakan multiple effect evaporator, penggunaan energi akan lebih efisien karena steam yang keluar dari effect 1 digunakan untuk pemanasan di effect 2 dan selanjutnya digunakan untuk pemanasan di effect 3, satu kali steam yang masuk bisa digunakan untuk 3 effect sekaligus, beda halnya dengan penggunaan pada sigle effect, steam hanya digunakan untuk 1 effect saja. Selain itu jumlah vapour yang diuapkan (biasanya air) juga lebih banyak dibandingkan dengan sigle effect dengan jumlah steam yang sama. T1 > T2 > T3 dan P1> P2 > P3.
Metode operasi ini digunakan untuk bahan yang masuk pada effect 1 panas atau ketika konsentrasi produkakan rusak pada temperatur tinggi.
Forward feed multiple effect evaporator
(1) = Effect 1
TF = suhu feed masuk
TS = suhu steam
T1 = suhu evaporator effect 1   
(2) = Effect 2
T2 = suhu evaporator effect 2
(3) = Effect 3
T3 = suhu evaporator effect 3
 

  • Backward feed multiple effect evaporator
Untuk metode ini perbedaannya dengan Forward feed multiple effect evaporator adalah letak feed masuknya, yaitu pada effect 3 (efek terakhir). Feed masuk dari efek terakhir dan dipanaskan pada efek terakhir kemudian dipanaskan ke efek 2 (dengan temperatur yang lebih tinggi hingga pada efek 1. Metode ini digunakan ketika feed dingin dan konsentrasi produk diharapkan mempunyai viskositas tinggi. Pada evaporator jenis ini, bahan masuk ditransfer dari effect 3 ke effect 2 hingga ke effect 1 dengan menggunakan pompa karena P1>P2>P3 sehingga tidak bisa berjalan natural seperti pada
Forward feed multiple effect evaporator.

Backward feed multiple effect evaporator
  •  Parallel feed multiple effect evaporator
Pada metode ini feed masuk dan keluar sekaligus pada masing-masing efek evaporator pada satu aliran masing-masing. Metode ini digunakan ketika feed hampir jenuh (saturated) dan produk merupakan padatan kristal seperti evaporasi brain menjadi garam dimana deposit kristal membuat sulit feed masuk secara langsung.
  •  Parallel feed multiple effect evaporator

Pemilihan penggunaan jenis evaporator tergantung pada kebutuhan.

Wednesday, December 10, 2014

Review_Malu Jadi Benalu



Penulis               : Abdullah Gymnastiar
Penerbit              : Khas MQ
Waktu Terbit       : Agustus 2006
Jumlah Halaman : 77
Dimensi              : 11.5 x 17.5
ISBN                   : 979-3503-04-1
Harga : Rp. 10.000,-

Sinopsis:

Orang yang mempunyai harga diri akan selalu berusaha melakukan yang terbaik serta yakin akan datangnya pertolongan Allah dengan membersihkan dan meluruskan niat. Dengan kemandirian maka akan terbangun harga diri yang tinggi. Cara mengawali kemandirian adalah :

  •  Memiliki tekad yang kuat 
  •   Mempunyai keberanian 
  • Yakin kepada Allah SWT
Beberapa kisah tentang para sahabat pada jaman Rasulullah yang bermatapencaharian sebagai pedagang adalah contoh kemandirian yang sudah terbangun sejak dulu dan kita wajib meneladaninya. Kisah Hakim bin Hasyim adalah salah satu yang disebutkan dalam buku ini bahwa  Rasulullah mengingatkan supaya tidak meminta-minta, Rasulullah secara langsung mengajarkan kemandirian kepada para sahabat supaya mau berusaha dan tidak meminta-minta agar harga dirinya terjaga. Kemandirian sudah dicontohkan Rasulullah sejak beliau kecil, dimana beliau berusia 8 tahun sudah hidup mandiri dengan penghasilan dari menggembalakan kambing dan pada umur 12 tahun beliau sudah melakukan perdagangan di syiria (perdagangan luar negeri).

Enterpreneur diperlukan untuk membangun bangsa Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan keindahan alam yang menakjubkan, dimana kebanyakan orang-orang Indonesia hanya menjadi karyawan (orang yang bekerja) sedangkan orang-orang luar negeri yang berada di Indonesia justru menjadi bos, pengonsep dan yang mengatur management perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Kita harus mengubah mindset untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sehingga kita bisa menjadi bangsa yang mandiri. Oleh karena itu jiwa enterpreneur harus dikembangkan di Indonesia dan sangat diharpkan untuk bisa membangun bangsa. Oranga yang berjiwa enterpreneur adalah orang yg mampu menciptakan suatu manfaat. Keuntungan enterpreneur tidak semata-mata hanya secara finansial saja tetapi banyak keuntungan yang lain juga seperti keuntungan untuk menciptakan sesuatu menjadi bernilai, nama baik dan citra diri, ilmu, membangun relasi & silaturahmi. Yang menjadi ciri khas enterpreneur muslim adalah selalu menjaga nilai-nilai agama dan memikirkan kebermanfaatan usahanya untuk orang banyak.Strateginya yang harus dilakukan adalah bersikap adil(menepati hak dengan proporsional, tidak ada yang terzalimi), jujur, kreatif, inovatif, profesional. 
Pada akhirnya kita dituntun untuk menjadi manusia yang lebih produktif dan tidak lupa untuk mensyukuri nikmat dari Allah SWT.

Cover
Perpaduan warna background hitam dengan warna tulisan pada judul kuning memberikan kontras yang jelas dan mengesankan ketegasan, namun saya kurang setuju dengan adanya foto AA Gym pada cover.

Isi
Isi dari buku ini lebih kepada pembentukan mental seorang enterpreneur mulai dari membangun harga diri dengan jiwa yang mandiri, mencontohkan kemandirian Rasulullah sebagai tauladan dan bagaimana seharusnya menjadi seorang enterpreneur yang tetap berpegang teguh pada agama Allah.

Kelebihan :
  • Diawali dengan kata pengantar dan testimoni dari Hermawan Kartajaya (President MarkPlus&Co., President Word Marketing Association (WMA)) menambah daya tarik seseorang untuk membeli buku ini.


Cover belakang
  • Dalam menguraikan materinya disertai dengan contoh nyata/ cerita sehingga memudahkan pembaca dalam mengerti maksud yang ingin disampaikan. Kemudian diakhiri dengan kalimat-kalimat penegas dan juga ajakan untuk menuju kemandirian, seperti :
“ Tidak akan terhormat diri kita sebelum kita benar-benar mempunyai kesadaran untuk menjaga harga diri kita”.
“ Marilah kita hindari merasa nikmat dengn mendapatkan sesuatu, akan tetapi nikmatilah diri kita ketika memberi sesuatu".
“ Jangan merasa kaya dengan banyak orang yang memberi, tetapi merasalah kaya ketika kita bisa banyak memberi".
  • Memberikan solusi permasalahan perekonomian di Indonesia dengan meningkatkan enterpreneurship sebagai pendongkrak perekonomian bangsa Indonesia.


Kekurangan :
  • Memang setiap penulis memiliki gaya menulis masing-masing, tapi untuk penomoran menurut saya sebaiknya menggunakan bullet & numbering yang sistematis karena ketika kita sudah sampai di urutan kedua dan mencari urutan pertama lagi agak lama (memakan waktu).
                   
contoh penomoran

  • Ada pengulangan prolog kisah di sub bagian 4 dan 5, dimana hal tersebut sebenarnya bisa dihilangkan.
  • Ada bagian kalimat seperti dibawah ini :

“jangan sekali-kali kita mengukur keuntungan dengan uang,karena uang hanya bisa bertahan di tangan kita sekejap saja, lalu kemudian berpindah tangan. Akan tetapi kepuasan orang akan masuk ke hati” (hal 54 alinea 4)

Bagaimana bisa enterpreneurship tidak mengukur keuntungan dengan uang yang didapatkan?
Bagaiman merumuskan penilaian ‘kepuasan’ itu bisa kita lakukan? Sementara standar orang itu berbeda-beda? Bukankah itu terlalu subyektif untuk dijadikan orientasi enterpreneur?

Buku ini sangat cocok bagi generasi muda Indonesia agar dapat mengubah mindset dari job seeker menjadi job creator demi kemandirian bangsa yang akan meningkatkan harga diri Bangsa Indonesia serta teman-teman yang saat ini sedang atau akan menjadi seorang enterpreneur agar menjadi enterpreneur dengan mental dan moral yang baik berlandaskan agama.




-   







 


-