Monday, August 10, 2015

Sayur Sop


Bahan :
  • 2 buah wortel, dikupas dan diiris bulat
  • 2 buah kentang dikupas dan diiris 1/4 lingkaran
  • 250 gram kubis dipotong-potong persegi
  • 250 gram brokoli putih
  • 1 tangkai bawang prei
  • 2 batang sledri
  • 2 buah sosis ukuran kecil diiris bulat
  • 1 ujung jari jahe digeprek 
  • 1 buah tomat diiris tipis
  • Bawang goreng
  • 1 sdm minyak goreng
  • 1 l air
Bumbu :
  • Bawang putih diiris tipis
  • lada bubuk
  • 1 sdt gula
  • 2 sdt garam
 Cara membuat :
  • Panaskan minyak goreng pada wajan, kemudian tumis bawang putih hingga harum.
  • Pada panci yang berbeda didihkan air, kemudian masukkan bawang putih yang telah ditumis ke dalam air yang telah mendidih diikuti dengan jahe yang telah digeprek, gula, garam dan lada bubuk.
  • Masukkan sayur-sayuran,  mulai dari wortel terlebih dahulu diikuti kentang sekitar 10 menit kemudian. Setelah 5 menit, masukkan kubis, brokoli putih, sosis dan tomat. Setelah semua sayuran empuk, matikan api.
  • Masukkan bawang prei, sledri dan bawang goreng sambil diaduk-aduk sebentar.
  • Sayur sop siap dihidangkan
  • Bagi yang suka menambahkan penyedap rasa sebagai penguat rasa, bisa ditambahkan sesuai selera.


Monday, July 6, 2015

Merantau, Siapa Takut.....???

Hidup dalam perantauan adalah pilihan, ada enaknya...., juga ada eneknya....tergantung bagaimana menyikapinya, selama kita bisa enjoy.....it's ok.... tapi kalau tidak bisa enjoy, mungkin akan menjadi suatu bencana yang menyedihkan....hanya akan meratapi nasib, tidur tidak nyenyak dan ingin pulang ke kampung halaman tercinta as soon as possible tentunya.....
Berdasarkan pengalaman saya yang sudah merantau di beberapa kota, merantau itu asyiiiikkk....orang yang merantau itu keren.....meskipun tidak pernah lepas kerinduan saya kepada kampung halaman tercinta. Seperti yang saya katakan di awal, tergantung bagaimana kita menyikapinya.
 Allah berfirman :
“Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak.” (QS. an-Nisaa: 100)
Bagi saya, ada banyak keuntungan merantau, atl:
1. Bisa hidup mandiri
Yang saya maksud disini bukan mandi sendiri ya.....hehe tapi mandiri yang berdasarkan KBBI berarti keadaan dapat berdiri sendiri; tidak bergantung pd orang lain, uppsss....termasuk mandi sendiri juga sih ya..... hehe... 
Jika biasanya di rumah, sebelum berangkat sekolah sarapan sudah tersedia di atas meja makan, dan kita tinggal memakannya, bahkan mungkin ada yang difasilitasi orang tuanya dengan diikutkan mobil antar jemput sekolah (ketika masih sekolah), maka kita tinggal menggunakan fasilitas tersebut tanpa pusing memikirkan biaya antar jemput dan juga biaya makanan kita. Beda halnya ketika seseorang merantau, tidak ada yang akan mempersiapkan hal-hal tersebut, atau dengan kata lain kita sendirilah yang melayani diri sendiri. Ingin makan tapi tidak mau memasak sendiri atau beli makan, maka artinya tidak akan makan, keinginan itu hanya menjadi sebuah keinginan. Intinya, kalau kita berusaha, take action, baru kita mungkin akan memperoleh apa yang kita inginkan. Tidak ada ceritanya hanya ingin saja tanpa adanya action.


2. Kamu bakalan tau dunia luar yang luar biasa
Hasil gambar untuk pecel madiun
Pecel Madiun
Merantau itu memberikan suasana baru, kamu bakalan tinggal di daerah yang baru yang mungkin sama sekali tidak sama dengan tempat tinggalmu sekarang, mulai bahasa/ logat, lebih halus atau bahkan lebih kasar dan keras, contohnya cara ngomong orang surabaya tentu berbeda dengan orang Madiun, awal-awal tinggal di Surabaya saya sempat kaget, tapi lama-lama sudah terbiasa, karena memang masing-masing daerah punya kekhasannya masing-masing.
Cita rasa masakan yang berbeda, masakan Jogja cenderung berasa manis, sedangkan Tuban cenderung pedas. Masing-masing daerah di Indonesia mempunyai makanan khas sesuai citarasanya sendiri-sendiri. Madiun dengan pecel madiunnya, Surabaya dengan rujak cingurnya, Jogja dengan Gudegnya, dll. 


Pesona wisata Indonesia di masing-masing daerah yang sangat menawan, yang sayang bila tidak dikunjungi bila kita berada di daerah baru dan sekitarnya. Gunung, pantai, danau, air terjun. How a beautiful scenery.....so amazing....
Gunung Bromo

Air Terjun Madakaripura
# INDONESIA ITU INDAH
Sayang banget jika kita tidak menikmati keindahan alamnya. Keluar dari rumahmu..... nikmatilah Indonesia yang indah ini.....



Ranukumbolo, Semeru

Dari beberapa aspek saja, sudah terlihat keluarbiasaannya. Semakin kita bertambah tau, semakin kita merasa banyak yang belum kita tau. So....merantau, Siapa takut???

3. Networking yang semakin luas
Jangan takut merantau karena bakalan jauh dari keluarga, justru kamu akan mendapatkan teman-teman baru yang kece badai, bisa saling melengkapi bahkan bisa menjadi seperti saudara. Teman-teman dari berbagai daerah yang berbeda memberikan kita kesempatan untuk tau bahasa dan kebiasaan masing-masing daerah yang berbeda. Tentunya bertambah dong wawasan kamu.....biar ga cupu...hehe...Keuntungan lainnya....kamu bisa hemat ongkos jika bertemu teman di daerah tertentu, atau dengan kata lain, bisa dapat penginapan gratis bahkan makanan gratis....siapa sih....yang ga suka gratisan....hehe
Selain itu networking yang luas bisa memperlancar usaha/ bisnis, bahkan untuk job seeker bisa saja mendapatkan informasi pekerjaan dari teman-temannya. Betapa beruntungnya memiliki banyak teman....kesempatanpun semakin luas.

4. Kemampuan berkomunikasi, beradaptasi dan bersosialisasi yang meningkat
Berada di daerah baru tentu kita perlu berkomunikasi dengan orang-orang yang baru, beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan daerah, sehingga tak diragukan lagi kemampuan bersosialisasi akan meningkat dong....

5. Tau arti kelurga
Hidup jauh dari keluarga memberikan rasa rindu dan selalu menunggu waktu pulang kampung. Even H- 3bulan juga sudah dipersiapkan (pengalaman mudik lebaran....hehe...) Untuk itu perantau selalu memanfaatkan waktu secara maksimal selagi pulang kampung. Mungkin agak merepotkan orang rumah karena minta dimasakin ini itu, tapi saya yakin orang rumah pun akan membuatkan dengan sepenuh hati juga karena rasa cintanya. Memang....Cinta bisa mengalahkan segalanya, hehe .....
Bahkan mungkin perantau lebih memilih pulang kampung daripada berlibur ke tempat-tempat wisata eksotis jika ada liburan yang agak panjang dengan sederet rencana yang telah dipersiapkan agar waktu kebersamaannya yang singkat dengan keluarga benar-benar berkualitas. Sehingga menambah semangat sekembalinya ke perantauan. Ibarat battery, sudah charge full.

6. Lebih menghargai orang lain
Hidup jauh dari keluarga, hanya ada orang lain, bagaimana jika butuh bantuan? tentu kita membutuhkan orang lain,  sedikit atau banyak pasti melibatkan orang lain. Oleh sebab itu, harus menjaga hubungan baik dengan orang lain karena orang lain itulah yang akan membantu kita di tempat perantaun, bukan keluarga kita di kampung halaman. Kuncinya adalah meminimalisir rasa egois dan menghargai orang lain, meningkatkan rasa simpati dan empati kepada orang lain juga sangat penting lo....  simak quote dari buku favorit saya berikut:


    Semakin anda ikhlas mendo’akan orang lain dan tulus menolong mereka, maka akan semakin banyak bantuan yang datang tanpa disangka-sangka entah darimana manakala anda sangat memerlukannya namun tak mengira kan mendapatkannya (Prof. Rao, Are You Ready to Succeed)

Alangkah beruntungnya orang yang mempunyai banyak harta, tetapi lebih beruntung lagi orang yang punya banyak ilmu. Alangkah beruntungnya orang yang berhasil dalam perantauan, dan lebih keren lagi jika tidak lupa kampung halaman. Pergi untuk mencari ilmu, wawasan, pengalaman sebanyak-banyaknya dan kembali untuk berbagi.

Merantau adalah pilihan atau kadang memang karena tidak ada pilihan lain, apapun itu, yang paling penting semoga bisa memberikan manfaat, minimal untuk diri sendiri dan keluarga dan umumnya untuk masyarakat luas.





Sunday, March 22, 2015

Ayam Asam Manis Cabe Hijau

Ayam asam manis cabe hijau
 Weekend kali ini saya ingin mencoba olahan ayam setelah berhari-hari sebelumnya selalu makan 3T (tahu, tempe, telor) secara bergantian. Maklumlah....anak kos, biar ngirit....hehe... setelah browsing-browsing di internet akhirnya saya tertarik untuk masak ayam cabe hijau dengan beberapa modifikasi tentunya....hingga jadilah yang seperti ini..... rasa cabe hijau yang terasa, juga ada rasa asam, manis, pedas dalam satu rasa, maknyus lo....selamat mencoba....

Bahan-bahan  :
  • 6 potong ayam
  • 3 sdm air asam jawa
  • 6 buah cabe hijau diiris serong
  • 3 buah cabe rawit diiris serong
  • 1 ruas jahe (2 cm) dimemarkan
  • 1 ruas laos (2,5 cm) dimemarkan
  • 3 lembar daun salam
  • 1 batang serai 
  • 1 buah tomat iris agak tebal
  • Gula secukupnya
  • 3 sdm minyak untuk menumis
Bahan- bahan yang dihaluskan :
  • 5 siung bawang putih
  • 7 siung bawang merah
  • 1 ruas kunyit (2 cm)
  • 1 sdm garam
Bahan topping :
  • 1 batang sledri diiris tipis
  • bawang goreng
 Cara membuat :
  • Masak ayam dengan direbus atau digoreng, jika direbus masak hingga air mendidih dan air rebusan (kaldu) bisa digunakan. Jika digoreng, goreng hingga kecoklatan dan perlu menambahkan air untuk memasak selanjutnya.
  • Panaskan minyak goreng di dalam wajan, tumis bumbu yang dihaluskan, setelah harum masukkan serai, cabe hijau, cabe rawit, tomat, jahe dan laos yang sudah dimemarkan, daun salam dan air asam jawa, tumis sebentar hingga layu, tambahkan gula dan air (kaldu/ air biasa).
  • Masukkan ayam yang telah direbus atau digoreng sebelumnya ke dalam tumisan, tunggu hingga bumbu meresap dan air berkurang sehingga agak kental.
  • angkat dan sajikan, taburi dengan irisan sledri dan bawang goreng.

Saturday, February 28, 2015

Amazing Museum Nasional, Jakarta



Weekend harus dimanfaatkan sebaik mungkin, agar hari senin ketika kembali bekerja menjadi bersemangat kembali. Weekend kali ini saya mengunjungi Museum Nasional yang letaknya dekat dengan Monas (Monumen Nasional) bersama orang tua saya yang datang dari Jawa.
Perjalanan kami mulai dari Serpong Tangerang Selatan. Ada dua pilihan transportasi umum yang bisa digunakan untuk menuju Jakarta yaitu KRL dan Bus. Kami memilih naik Bus karena sebelumnya sudah pernah naik KRL ketika menuju Serpong agar ganti suasana. Dari Serpong kami naik Bus Trans BSD jurusan Pasar Baru dan turun di Harmoni. Ternyata tarif tiketnya sangat lebih mahal daripada KRL yaitu Rp. 15.000. untuk itu saya sarankan untuk memilih KRL daripada bus karena lebih cepat, murah dan tidak macet.
tiket trans BSD


Kami berangkat sekitar pukul 09.30 WIB dari Terminal transit Trans BSD Serpong. Meskipun weekend ternyata kemacetan Jakarta tidak bisa dihindari, meskipun itu di jalan tol. Perjalanan yang bisa ditempuh setengah jam jika naik KRL dari Serpong ke Tanah abang, namun berbeda cerita ketika naik bus, Kami sampai di Harmoni pukul 11.00 WIB, 1,5 jam perjalanannya, tidak recomended buat yang terburu-buru, bagi yang santai dan ingin menikmati perjalanan it’s ok....dari Harmoni kami naik Trans Jakarta jurusan Pulogadung dan turun di halte Monas, sekitar 10 menit dari Harmoni.
Sebenarnya kami ingin ke Monas, tapi karena lapar dan saya kira tidak ada pedagang di sekitar Monas karena ada penggusuran yang saya lihat diberita dan saya melihat pedagang di depan Museum Nasional, akhirnya kami putuskan untuk makan disana terlebih dahulu. Soto ayam menu kami waktu itu, menurut saya rasanya cukup enak dengan harga Rp.15.000 per porsi, lebih enak dari soto-soto di kondangan....hehe
Setelah kenyang dan istirahat sebentar, kami masuk ke Museum Nasional, berfoto dulu di depan Gedung Arca dengan HP q yang jadul sebelum masuk. Di halaman depan museum terdapat patung gajah perunggu yang merupakan hadiah dari Raja Chulalongkorn dari Thailand dan semacam simbol Museum yang berbentuk seperti arus melingkar berwarna hitam.


Ternyata tiketnya tidak mahal, Rp.5000 untuk dewasa, Rp.2000 untuk anak-anak dan Rp.10.000 untuk turis asing. Kami juga dipersilahkan untuk mengambil brosur museum sebelum masuk dan menitipkan barang bawaan disebelah tempat pembelian tiket.
tiket museum
brosur-brosur museum

Kami melihat denah museum terlebih dahulu untuk menentukan mengunjungi yang mana dulu, dan kami masuk ke ruang arca, disana ada banyak sekali arca dari ukuran yang kecil hingga yang terbesar yaitu Bairawa Budha dan juga relief-relief. Di belakang ruangan ini terdapat taman terbuka yaitu Taman Arkeologi yang hijau dan dikelilingi dengan patung-patung besar. 
denah museum

arca-arca di ruang arca
 
taman arkeologi
Di belakang Taman Arkeologi adalah ruang prasejarah, ketika kami masuk disambut dengan bejana besar yang masih terlihat utuh dan disana juga menyuguhkan kehidupan pada zaman prasejarah seperti perdagangan pada zaman prasejarah yang dilakukan dengan sistem barter, tradisi megalitik dan tradisi-tradisi lain pada zaman prasejarah, tradisi penguburan, barang-barang peninggalan prasejarah seperti kapak, dan masih banyak lagi.

Dibelakang ruang prasejarah adalah ruang perunggu yang menyuguhkan peralatan-peralatan yang dipakai pada zaman dahulu seperti kapak perunggu, sudip, oil lamp yang digunakan dalam upacara-upacara Hindu Budha dengan hiasan tanjung, garuda, sangkha, makara dan sulur-sulur daun. Kakhara yang merupakan hiasan pada ujung tombak juga didesain sangat apik meskipun teknologi belum ada pada waktu itu. Selain itu juga ada alat-alat musik tradisional yang terbuat dari logam seperti gong.
kapak dan bejana
kapak dan sudip
oil lamp
kakhara

Keluar dari ruang perunggu, kami masuk ke ruang keramik yang menyuguhkan berbagai keramik yang menakjubkan dari berbagai daerah di Indonesia, ada juga celengan berbentuk babi yang terdisplay disana.
celengan berbentuk babi
 
keramik-keramik


Ruang yang terakhir kami kunjungi adalah ruang etnologi Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papuan di bagian belakang dan ruang etnologi Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan yang berada di bagian depan. Disana tersuguh berbagai macam kebudayaan dari masing-masing daerah di Indonesia mulai aksesori seperti kalung, topi, hiasan rambut, sisir hingga alat musik tradisional juga terdisplay disana. Di tengah ruangan ini terdapat lesung yang sangat panjang, hampir sepanjang ruangan etnologi bagian belakang. 
lesung
sisir
 Saya pikir menghabiskan waktu weekend ke museum sekali-kali tidak ada salahnya. Kita bisa melihat kebhinekaan Indonesia yang sangat luar biasa. Meskipun pada waktu itu belum ada teknologi namun perabot-perabot yang dihasilkan sudah begitu menakjubkan dengan kualitas yang tinggi jika dibandingkan dengan produk-produk saat ini. Karya seni yang sangat luar biasa dan bercita rasa tinggi. Tak henti-hentinya saya terkagum-kagum dengan keanekaragaman budaya Indonesia. Hanya rasa malu dan rasa bersalah yang saya rasakan ketika melihat kebudayaan-kebudayaan yang begitu kaya di Indonesia ini semakin tergerus oleh kemajuan teknologi dan pengaruh globalisasi. Semoga semakin banyak yang berminat untuk pergi ke museum selain untuk wawasan dan pengetahuan, itu adalah salah satu cara untuk meningkatkan rasa nasionalisme sebagai warga negara Indonesia. Sebenarnya jika budaya -budaya Indonesia masih tetap dilestarikan saya yakin akan menjadi daya tarik yang luar biasa bagi wisatawan asing untuk berkunjung dan mengenal Indonesia.

Friday, February 20, 2015

Bukan berarti gagal, hanya saja belum mendapatkan yang terbaik



Sudah hampir 1 tahun saya menganggur, meskipun sudah banyak sekali Perusahaan Swasta yang saya lamar dan hampir satu tahun itu pula saya tes kerja hampir setiap minggunya. Dan tidak hanya Surabaya saja, saya juga tes di berbagai kota besar di Pulau Jawa lainnya seperti, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Bandung hingga Jakarta. Namun belum satupun yang nyangkut. Mungkin belum rejeki.....

Isu akan dibukanya pendaftaran CPNS 2014 sudah terdengar mulai awal tahun 2014. Isu yang menyebar pertama bahwa pendaftaran CPNS 2014 akan dibuka akhir bulan Maret atau awal bulan April, ternyata sampai akhir bulan April pun tak ada juga pendaftaran CPNS. Hingga akhirnya pendaftaran CPNS di buka akhir Agustus 2014 untuk beberapa instansi dan disusul dengan instansi-instansi lain, baik pusat maupun daerah dari pendidikan SMA hingga S3.

Dari yang awalnya tidak terpikir sama sekali untuk mendaftar CPNS, akhirnya saya memutuskan untuk ikut tes CPNS yang sebenarnya tidak terbersit di kepala saya untuk menjadi CPNS. Benar-benar bukan ini yang saya inginkan....pikir saya. Tapi rejeki orang siapa yang tau, Saya pikir dicoba aja, siapa tau rejeki, meskipun dengan sisa-sisa semangat yang saya punya yang hampir desperate karena sudah setahun berusaha namun belum juga dapat kerja. Dan bingunglah saya memutuskan akan mendaftar di instansi mana, karena tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang boleh daftar ke lebih dari satu instansi, kali ini hanya boleh mendaftar di satu instansi dengan memilih 3 formasi di instansi tersebut. Saya membuat list instansi-instansi yang sekiranya cocok dengan based knowledge saya, Teknik Kimia. Setelah memilah dan memilih, ada 3 instansi menarik minat saya yaitu Kementrian ESDM, LIPi dan 1 instansi lagi BKD Kabupaten Madiun yang membuka 1 formasi analis lingkungan untuk S1 Teknik kimia dimana kalau lolos, saya bisa kerja di tempat kelahiran saya Madiun tercinta. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan, saya memilih mendaftar di LIPI. Alasan saya diantaranya adalah bisa berkembang jika di pusat daripada di daerah, praktek KKN tidak sebanyak di daerah atau mungkin tidak ada, di LIPI saya juga bisa sekolah lagi dan memang saya suka dengan kegiatan penelitian yang mana formasi di LIPi adalah peneliti kimia. Selain itu jika diterima saya akan merantau, entah kenapa saya suka merantau karena kita beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan tahu sesuatu yang baru dari daerah tersebut berdasarkan pengalaman saya selama kuliah di Surabaya. Tempat baru....orang-orang baru.... teman-teman baru.....mungkin terasa sulit diawal, tapi inilah challenge....kita selesaikan atau menghindar.

Proses registrasi dimulai dengan registrasi di Panselnas dengan mengisi form di web https://reg.panselnas.menpan.go.id. Kemudian menunggu konfirmasi dari Panselnas yang dikirim ke email untuk diaktifasi dan kemudian bisa digunakan untuk mendaftar di masing-masing instansi yang telah dipilih. Saya segera melakukan pendaftaran di LIPI melalui cpns.lipi.go.id pada 9 september 2014 dan menunggu lolos verifikasi yang akhirnya pada 1 Oktober 2014 saya dinyatakan dipanggil TKD (Tes Kemampuan Dasar). Sebelum TKD peserta harus melakukan verifikasi dokumen fisik pelamar yang dipanggil Ujian TKD yaitu pada 11 - 15 Oktober 2014 dan kemudian untuk pelaksanaan TKD pada 12 - 16 Oktober 2014. Peserta yang dipanggil TKD sekitar 1700 orang, saya mendapatkan jadwal verifikasi tanggal 12 oktober 2014 dan melaksanakan TKD sehari setelahnya, 13 oktober 2014 di LIPI pusat Jl.Gatot Subroto 10 Jakarta. Pada TKD ada 3 bidang yang diujikan dan masing-masing mempunyai grade masing-masing untuk lulus dan semua nilai harus melebihi grade yang ditetapkan baru bisa lulus,satu saja bidang yang tidak lulus passing grade, maka dinyatakan tidak lulus TKD. TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) 70, TIU (Tes intelegensi Umum) 75 dan tes kepribadian 126. Sebelum melaksanakan TKD saya sudah mempersiapkan dengan membaca-baca terutama untuk TWK yang saya rasa cukup susah, untuk TIU saya belajar sedikit karena mirip dengan TPA (Tes Potensi Akademik) yang mana saya terlalu sering tes ketika tes di perusahaan-perusahaan swasta sebelumnya, jadi setidaknya masih ada sedikit modal untuk mengerjakan tes tersebut. Untuk tes kepribadian tidak perlu belajar karena pertanyaannya menyangkut kepribadian kita seperti apa yang kamu lakukan ketika terjadi kasus tertentu, tentu tahu dong..... persiapan itu penting dilakukan agar ketika kita nanti pada akhirnya harus gagal, setidaknya kita sudah mengusahakan yang terbaik, jadi tidak ada penyesalan nantinya.... dan tentu jangan lupa berdo’a.....

Pertanyaan di TKD ada 100 dan harus dikerjakan selama 90 menit, untuk soal TWK wow banget.... hanya satu soal saja yang keluar dari semua yang saya pelajari, yaitu hak asasi manusia dalam UUD 45 berada di BAB berapa? Meskipun saya sebenarnya lupa namun masih ada perkiraan jawaban yang benar karena sudah pernah membacanya dan setelah saya cek setelah selesai TKD alhamdulillah benar, setidaknya saya tau ada satu yang pasti benar....karena memang ga tau yang lainnya benar apa ga karena berdasarkan feeling saja...hehe...pilihan yang tepat disaat kepepet. Untuk Tes kepribadian tidak ada masalah...dan untuk TIU ada beberapa nomor yang juga berdasarkan feeling karena sudah mepet waktunya dan belum bisa menjawab....begitu selesai mengerjakan, tegang rasanya untuk klik simpan sehingga muncul nilai TKD kita, H2C banget.....bagaimanapun juga harus diklik, akhirnya...... mata saya terbelalak melihat nilai yang muncul di layar komputer, alhamdulillah saya lulus passing grade yang ditetapkan. Tinggal menunggu panggilan selanjutnya jika lolos, karena meskipun lolos  passing grade belum tentu lolos ke tahap selanjutnya karena LIPI mengambil maksimal 10xformasi yang ditetapkan. Sementara pengumuman lolos TKD dan mengikuti tahap II (psikotest dan wawancara) baru akan diumumkan tanggal 27 Oktober 2014, 10 hari setelah TKD. Dan Alhamdulillah pengumuman pada 27 Oktober 2014 yang keluar sekitar pukul 15.00 WIB itu menggembirakan, saya lolos TKD dan mengikuti tes tahap 2 yaitu psikotest pada 10 - 11 November 2014 dan wawancara pada 18 - 19 November 2014.

Psikotest nya mirip dengan psikotest perusahaan-perusahaan besar swasta pada umumnya seperti tes analogi, tes warteg, tes gambar pohon dan orang, tes kelompok kata, tes pauli yang melelahkan, dan yang terakhir tes karakteristik pribadi yang lebih identik dengan saya. Sudah sangat sering saya mengerjakan tes seperti ini, namun tetap saja tidak pernah tau hasilnya seperti apa....

Sambil menunggu tes wawancara yang akan dilaksanakan 10 hari berikutnya, saya menginap di beberapa teman karena nanggung juga kalau pulang....baru 2 hari dirumah sudah harus berangkat lagi. Sambil mempersiapkan materi-materi yang sekiranya akan ditanyakan di wawancara nanti supaya saya benar-benar siap, saya tidak mau gagal lagi kali ini.

Tibalah waktu wawancara, jadwal saya adalah hari pertama dan yang pertama wawancara. Saya datang lebih awal supaya tidak tegang, setelah menunggu sekitar 1 jam akhirnya tiba saatnya wawancara. Peserta yang mendapatkan giliran pertama dibariskan untuk menuju ruang wawancara yang dilakukan serempak di Gedung serbaguna LIPI pusat. Saya diwawancara di meja 56, disana ada 4 interviewer. Waktu yang diberikan hanya 30 menit, rasanya sangat singkat sekali, seperti hanya perkenalan saja jika dibandingkan tes-tes wawancara yang pernah saya lakukan. Pertanyaan-pertanyaannya standar wawancara kerja seperti, perkenalan diri, apa yang kamu ketahui tentang LIPI? Mengapa memilih LIPI, tidak lembaga penelitian lain yang serupa seperti BPPT? Studi kasus, kira-kira kontribusi yang bisa kita berikan dan terakhir tes speaking in english (meskipun plendak-plenduk kalau bahasa jawanya) yang penting PD aja.... setelah 30 menit panitia mengumumkan untuk segera menyelesaikan wawancara sehingga bisa dilanjutkan untuk sesi 2. Berasa baru duduk saja....sudah keluar lagi. Namun lega rasanya.... saya sudah melakukan yang terbaik, tinggal berdo’a saja..... dan apakah nasib mengatakan berhasil atau harus mencoba lagi. Setelah tes, hari itu juga saya pulang ke madiun.

Tiada hari tanpa menunggu pengumuman LIPI, biasanya ada pengumuman setelah 10 hari, tetapi zonk..... pengumuman belum ada....setiap kali melihat di hari-hari berikutnya, kecewa lagi kecewa lagi.... hingga ada pengumuman bahwa yang telah melaksanakan TKB harus sudah mengumumkan hasilnya sebelum tanggal 20 desember 2014. Wah.....meskipun masih terasa lama tapi tetap saja setiap hari saya pantau, siapa tahu ada pengumuman.....tapi..... menunggu lagi dan menunggu lagi...hingga tanggal 20 pun bahkan lewat juga masih belum pengumuman. Hari-hari menunggu pengumuman begitu melelahkan meskipun tidak ngapa-ngapain.... ini adalah masalah nasib q yang apakah berhasil atau harus mencoba lagi, yang mana kekuatan untuk bangkit lagi ketika berfikir nanti gagal sudah sangat berat sekali seiring perjuanganku 1 tahun terakhir.... (agak lebay y....tapi emang bener sih....hehe). Setelah tanggal 20 lewat, ada gosip bahwa pengumuman antar tanggal 29 atau 30 desember akan pengumuman.... menunggu...dan menunggu lagi.... dan....belum lagi.....walaupun sering kecewa tapi masih saya pantau setiap hari, siapa tahu akan ada pengumumannya seiring dengan pengumuman-pengumuman instansi lain yang juga sudah keluar. Akhirnya ketika pagi-pagi saya buka web cpns lipi, di bagian informasi, pengumuman pelamar diterima tanggal 13 januari 2015 yang artinya hari ini pengumuman, jam 12 siang saya lihat belum ada, mungkin akan keluar sekitar jam 3 sore seperti sebelumnya. Tapi ternyata jam 3 sore pun juga belum keluar. Mungkin sekitar jam setengah 4 sore baru keluar SK dari Kepala LIPI, download....dan ketika saya buka filenya.....halaman 1,2,3,4 dan....nama saya ada di halaman 5. Alhamdulillah....... ternyata usahaku selama ini berlabuh di LIPI. Berkali – kali ikut tes kerja di swasta gagal, sekalinya ikut tes cpns langsung ketrima.... ini yang semakin menguatkan kepercayaan saya bahwa rejeki memang sudah diatur sedemikian rupa oleh NYA dan bukan selalu seperti yang kita inginkan...tapi mungkin yang terbaik untuk kita, Semoga dapat diambil hikmahnya.

Tidak ada yang sia-sia dari usaha. Mungkin akan ada kegagalan-kegagalan, namun sebenarnya kegagalan-kegagalan itu akan membuatmu semakin dekat dengan keberhasilan karena ada pengetahuan dan pengalaman baru dalam kegagalan itu. Yang paling penting tetap positive thingking meskipun sulit ketika keadaan seolah-olah tidak sesuai yang kita harapkan secara bertubi-tubi dan yakin keberhasilan itu akan ada buat kita selama kita tetap bangkit dan mencoba lagi setelah gagal. Jangan pernah gagal dan menyerah. Gagal dan mencoba lagi dan berhasil....

Mungkin ketika melihat di sekitar.... teman-teman kita sudah sukses sementara kita masih saja berada di titik yang sama akan sangat menyakitkan... tapi percayalah apa yang diberikan Allah adalah yang terbaik untuk kita, untuk menjadikan kita manusia yang lebih bijaksana dan dekat dengan NYA. Apapun itu, Allah Maha Mengetahui sedangkan kita tidak.....dan yang paling penting adalah berdo’a dan do’a dari orang-orang yang ikhlas mendo’akan kita akan menjadi kekuatan tersendiri bagi orang yang berusaha.

Pencapaian itu bisa mudah bisa susah, bisa sebentar bisa memerlukan waktu yang lebih lama dari yang lain, bisa lebih besar atau lebih kecil dari yang lain, yang paling penting kita yakin, ketika tetap berusaha maka akan berhasil dan yang perlu kita sadari adalah hikmah di balik proses itu yang akan menjadikan kita manusia yang lebih tangguh. Dan juga rasa syukur atas pencapaian tidak hanya pencapaian yang besar tetapi juga pencapaian sekecil apapun itu.