Saturday, January 19, 2019

Umroh: Kalau bisa murah, ngapain harus mahal


     Bulek: yang….. umroh bareng yuk, sama sim bah juga…. Pasti seru kalo bisa umroh bareng-bareng
(yang disini bukan singkatan sayang ala-ala orang yang kasmaran y…. melainkan karena nama saya Mayang, dan suku jawa biasa memanggil seseorang dengan suku kata belakang (yang) dari pada depan (May))
       Saya: boleh…..Kapan mbak?
(saya terbiasa memanggil Bulek saya dengan “mbak” sedari kecil, ga tau gimana ceritanya…. Mungkin agar terkesan lebih muda kali ya…hehe)
       Bulek: tahun depan gimana?
       Saya: boleh….. berarti harus nabung dulu nih mulai sekarang

Percakapan desember 2017 itulah yang mentrigger saya untuk lebih banyak menabung agar bisa segera melaksanakan ibadah umroh. Namun singkat cerita akhirnya kita malah ga jadi umroh bareng karena tahun depan yang dimaksud  Bulek adalah awal tahun, sementara tabungan saya belum mencukupi, akhirnya saya mempersilahkan Beliau dan simbah untuk daftar umroh duluan.

Suatu saat ketika mudik lebaran 2018, di kereta, saya membuka IG dan melihat teman, Leni Namanya, memposting foto umroh nya, mulailalah saya kepo tentang biro travel, biaya dll. Dari percakapan itu, Leni menyarankan untuk bertanya-tanya ke teman dia yang juga baru melaksanakan umroh dengan harga yang terjangkau karena keberangkatannya tidak melalui biro travel melainkan ikut komunitas. Saya dikasih kontaknya agar mendapatkan informasi yang lebih jelas.

Perkepoan saya dimulai setelah beberapa hari balik kota setelah beberapa waktu menikmati libur lebaran di kampung halaman yang tercintai….hehe. Dari informasi yang saya dapatkan, saya diarahkan untuk follow grup FB UTM (Umroh Tiket Murah) di FB: https://web.facebook.com/groups/1071823659534440/. Selain itu dia juga dengan senang hati menceritakan proses pertemuannya dengan UTM, pengalamannya melaksanakan umroh bersama UTM, biaya, kontak adminnya dll yang saya tanyakan. Dari situlah saya mulai mengenal UTM, dan bermodal cerita dari sang saksi hidup itulah saya akhirnya memutuskan untuk menghubungi salah satu admin UTM untuk menanyakan program umroh plus yang masih available. Pengennya sebenarnya ikut yang plus Turki, tapi udah full booked, jadilah memilih yang plus Mesir untuk keberangkatan 27 Oktober sampai 09 November 2018 ( 3 hari Madinah, 4 hari Mekkah dan 7 hari Mesir) tapi tetep worth it ko….. dan beginilah ceritanya….

Setelah menggali info dari admin, Mbak Evie, akhirnya saya memutuskan untuk issued tiket, ternyata hari itu harga tiket lebih tinggi dari perkiraan, mbak Evie menanyakan apa masih mau lanjut, kalau ga akan segera ditransfer kembali. Sudah saya putuskan sebelumnya maka tetap saya lanjutkan karena saya piker nanti bakalan naik lagi kalau ditunda-tunda dan jadilah transfer 2x untuk membayar kekurangannya. Jadi harga tiket pesawat itu beda-beda tiap jamaah tergantung waktu issuednya, tahu sendiri kan kalau harga tiket pesawat bisa berubah tiap saat, jadi mungin rejeki-rejekian juga kali ya…. Ada yang sudah issued jauh-jauh hari dan dapet harga sekitar 7 juta atau mungkin juga ada yang lebih murah, lumayan ya ….hemat hampir 3 juta rupiah….. dari harga waktu saya issued, tapi ada juga yang issued setelah saya juga mendapatkan harga yang lebih murah sekitar 700 ribuan. Jadi kecepatan kadang tidak bisa jadi patokan, apalagi kalau tiba-tiba ada promo… kan ga tau juga ya….  Jadi tiket pesawat ini yang membedakan total biaya yang dikeluarkan masing-masing jamaah. Untuk issued tiket diperlukan passport yang sudah mempunyai 2 suku kata nama, jika belum maka diperlukan penambahan nama di passport hal ke 4 atau 5 yang perlu diurus ke kantor imigrasi.
Oh iya…. Jadi sistem di UTM itu Issued tiket adalah langkah pertama, jadi sudah pasti tanggal keberangkataany kapan, setelah issued tiket (bisa melalui admin atau mandiri) maka admin akan memasukkan kita ke dalam grup WA jamaah, dimana didalam grup itulah info-info akan diberikan dan juga koordinasi dilakukan baik dari admin atau dari jamaah.

Setelah issued tiket disarankan untuk segera melakukan suntik meningitis terutama bagi wanita yang sudah menikah karena ditakutkan kalau hamil setelah issued tiket dan sebelum keberangkatan tidak bisa melakukan suntik meningitis, sementara itu adalah persyaratan untuk apply visa. Suntik meningitis ini berlaku 2 tahun dan bisa dilakukan di rumah sakit pelabuhan atau bandara, namun beberapa RS juga sudah bisa melayani suntik meningitis, seperti RS PON Jakarta, tempat saya vaksinasi waktu itu. Sudah banyak ko infonya di internet, tinggal cari aja….
Pengumpulan dokumen dan pembayaran LA dan visa dilakukan paling lambat H-1 bulan sebelum keberangkatan. Dokumen yang dikumpulkan untuk apply visa adalah:
1.     -   Passport asli (untuk yang masih satu nama, di hal. 4/ 5 sudah harus ada penambahan nama)
2.     -   Pas foto 4x6 background putih (80% wajah) sebanyak 4 lembar
3.     -  Bukti suntik meningitis (buku kuning)
4.     -  Buku nikah asli
5.   -  Akte kelahiran (untuk anak dibawah 17 tahun dan wanita dibawah 45 tahun yang tidak berangkat dengan suami)
6.     -  Tiket pesawat PP  

Dokumen-dokumen tersebut bisa dikirim melalui jasa pengiriman yang berasuransi atau dikumpulkan pada saat ada meeting atau diantar langsung ke kantor admin yang ada di Cibubur. Jadi untuk visa ini ada admin yang mengurusi secara kolektif, bukan kita sendiri yang harus wara-wiri, tinggal nunggu jadi aja….
Untuk koper bisa diambil sendiri pas meeting atau langsung ke Cibubur atau bisa juga minta dikirimin oleh admin, tentunya ongkir masing-masing jamaah yang menanggung ya…..


Jadi rincian- rincian biaya yang saya keluarkan adalah sebagai berikut:
Komponen
Pengeluaran
Tiket Jakarta -Singapura (Air Asia)
Rp. 887.800
Tiket Singapura-Jeddah-Cairo-Jakarta (Saudia)
Rp. 9.724.500
Biaya Koper dan admin
Rp. 1.000.000
Mahrom
Rp. 500.000
Suntik Meningitis
Rp. 305.000
LA (Quard, Triple, Double:$ 392, $447, $497
Rp.5.840.800
Visa umroh $ 115
Rp.1.713.500
LA + VOA mesir (7 hari) $ 310
Rp. 4.619.000
Total
Rp. 24.590.600

Harga-harga tersebut pada saat kurs rupiah terhadap dollar adalah Rp. 14.900 per 1USD, cukup tinggi pada waktu itu, sehingga lebih mahal dari perkiraan yang semula sekitar 22 juta dengan asumsi 1 USD adalah Rp. 14.000,-. Meskipun begitu tetep lebih murah dari biaya umroh Bulek saya yang mencapai 27 juta rupiah (itu hanya umroh saja ya….), dengan UTM kurang dari 25 juta rupiah sudah dapet Umroh + Mesir. Bisa dicek ko perbandingannya dengan travel-travel yang ada, Tetep Worth it ko…. Bedanya emang harus bikin passport dan suntik meningitis sendiri sih…. Tapi itu kan gampang ya…. Hotel di Mekkah dan Madinah memang ga didepan masjid banget sih… tapi ga jauh juga ko jalannya, itung-itung sedikit olahraga…hehe.  Hotelnya bintang 3 cukup sih menurut saya, lumayan menghemat juga …. Secara kita kan Cuma istirahat bentar juga di hotel, lebih lama di Masjid kan ya… Jauh-jauh kesana masa ga dimaksimalkan ibadahnya kan sayang….menurut saya dengan selisih harga yang lumayan capek dikit gpp lah ya….. lumayan hemat beb…. Bisa buat uang saku atau beli oleh-oleh disana kan ya….

Niat baik jangan ditunda-tunda, inshaAllah dipermudah, saya sudah membuktikan dan semoga Allah menyegerakan bagi yang berniat melaksanakan ibadah umroh aamiin….


Mau tau keseruan perjalanan saya….? Tetap stay tune ya…. Akan saya tulis lagi ceritanya di tulisan selanjutnya……

Terimakasih sudah membaca….. semoga bermanfaat…..