Friday, March 2, 2018

Travelling Macau- Hongkong 6 hari 5 malam: (2) Hongkong dan Macau

Suasana MTR Hongkong
Transportasi Hongkong sangat memberikan kemudahan untuk pergi kemanapun karena sistemnya sudah terintegrasi dengan baik, bahkan di setiap stasiun MTR dilengkapi dengan street map. Exit door di setiap stasiun tidak hanya satu atau 2 saja, tapi banyak. Dengan melihat street map, kita bisa tau harus keluar melalui exit door yang mana sesuai dengan tujuan kita.  Sebelum pergi ke Hongkong pun street map juga bisa didownload dari website MTR nya (http://www.mtr.com.hk/en/customer/services/system_map.html) sehingga perjalanan kita bisa lebih terencana. Tidak perlu takut nyasar karena petunjuk jalan ada dimana-mana. Kami memilih menggunakan MTR untuk menuju tempat-tempat wisata yang telah kami rencanakan.

HARI PERTAMA, 15 November 2017
Ngong Ping Village, Kowloon- Canton Railway Clock Tower, Symphonyof Light adalah tujuan wisata kami di hari pertama di Hongkong. Ngong Ping Village terletak di Lantau Island. Untuk menuju kesana kita hanya perlu naik MTR, dari stasiun Jordan,  transit di stasiun Lai king untuk berganti kereta menuju stasiun Tung Chung, kemudian bisa naik bus atau cable car untuk sampai ke Ngong Ping Village. 

Kami telah memesan tiket cable car standard pulang pergi, jadi sesampainya disana hanya perlu menukarkan vouchernya menjadi tiket. Ada 2 macam cable car yang ditawarkan, yaitu standar dan crystal, bedanya ada pada bagian bawah cable car yang transparan untuk jenis crystal, jadi tampak semua yang ada dibagian bawah cable car, kalau saya mikirnya sih serem, makanya pilih yang standar aja, selain lebih murah juga khawatir malah tidak menikmati perjalanan karena serem hehe... mungkin crystal cabin cocok bagi mereka yang suka menantang adrenalin. Sedangkan untuk yang standard bagian bawah tidak transparan, jadi lebih nyaman bagi saya yang parno dengan ketinggian. Untuk naik cable car, dari stasiun Tung Chung keluar melalui exit B, melewati citygate outlates dan stasiunnya hanya berjarak beberapa meter saja dari situ, cukup jalan kaki saja...
Berbeda dengan pusat kota, mulai dari keluar stasiun saja sudah terasa udara yang sejuk cenderung dingin....jadi adem juga deh hatinya....eaaa... 
Antrian untuk naik cable car
Setelah sampai ke stasiun cable car, kita segera menukarkan tiket yang telah kita book dari traveloka, selain itu tiket bisa juga dipesan melalui klook. Biasanya tiket-tiket yang dibeli melalui aplikasi ini lebih murah daripada beli on the spot. Setelah menukarkan tiket, kita segera mengantri menuju tempat pemberangkatan, untungnya antrian tidak terlalu panjang dan tibalah giliran kami. Sebelum cable car berangkat, akan ada petugas yang memfoto kita. Kami sungguh menikmati perjalanan menuju ke Ngong Ping village, pemandangan hutan, laut, dan juga gedung-gedung terlihat keren. Bandara Hongkong juga terlihat jelas dari ketinggian selama menaiki cable car.
cable car dengan view skyscrapers dan laut

cable car dengan view laut dan bandara (disebelah kiri)


keseruan naik cable car
Ngong Ping Village
Semakin dekat, udara terasa semakin dingin, Patung Budha juga sudah mulai terlihat, sesampainya disana petugas menawarkan snow ball dan foto-foto kita yang diambil sebelum berangkat tadi, menarik sih.... tapi berhubung lumayan mahal jadi kami tidak membelinya. Seperti biasanya, kegiatan wajib disana adalah foto-foto, haha.... narsis bener emang.... nuansa dan kebudayaan Cina sangat terasa, mulai dari bangunan dan orang-orangnya. Disana juga ada satu restoran yang menjual makanan halal lho...., jadi tidak perlu khawatir kalau kelaparan disana, apalagi udara yang dingin kan biasanya cepet laper tuh....haha.... 
Tangga untuk menuju patung Budha sangat tinggi, jadi  Kami memutuskan untuk tidak naik ke atas agar tidak terlalu kecapean meskipun sebenarnya sayang juga sih.... Kami langsung berjalan menuju wisdom path mengikuti petunjuk-petunjuk jalan yang ada disana. Sempat ragu untuk meneruskan perjalanan karena sepi, tapi karena sayang untuk dilewatkan, ya go forward ja.... Potongan-potongan kayu yang bertuliskan huruf-huruf Cina yang kami ga ngerti juga apa yang tertulis disana dan apa artinya, terpasang disana dan menambah keindahan spot untuk foto disana, udara yang sejuk dan sedikit dingin membuat betah berlama-lama disana, duduk-duduk sambil makan camilan yang kami bawa
Wisdom Path
Restauran halal di Ngong Ping Village

cable car dari stasiun di Ngong Ping










Ngong Ping Village











Hari semakin sore dan menuju gelap, kami segera balik menuju cable car station, perjalanan balik kesana ditemani dengan pemandangan sun set yang indah.....Alhamdulillah dapet bonus lagi... 

Schedule selanjutnya adalah melihat shympony of light, yang merupakan pertunjukan lampu dari gedung-gedung di Hongkong, bisa dilihat dari dua tempat yaitu Kowloon ( di Hongkong Cultural Center) atau Hongkong Island (di Golden Bauhinia Square) , jika dari Kowloon, berarti yang dilihat adalah pertunjukan lampu dari gedung-gedung di Hongkong Island begitupun sebaliknya. Pertunjukan dimulai pada jam 8 malam. Kami berangkat dari stasiun Tung Chung menuju Tsim Sha Tsui dan keluar melalui exit E dan berjalan kaki menuju Hongkong Cultural Center. Jangan lupa memakai jaket ya karena selain dingin jika kelamaan terkena angin malam di pinggir laut takut masuk angin.

Hongkong Island
Sebelum akhirnya sampai kesini, kami sempat salah jalan ke arah sebaliknya, dari situ kami menemui Masjid Kowloon dan juga Chungking Mansion yang menjadi penginapan kita yang kedua nanti. disekitar masjid kowloon juga ada yang menawarkan makanan halal lho.... seneng rasanya menemukan masjid di negara yang islam merupakan agama minoritas.
Kowloon Mosque








Kowloon canton railway clock tower
Selain symphony of light, juga terdapat kapal yang mengantarkan ke Hongkong Island dan sebaliknya. Laut, skyscrapers, lighting yang bagus dan kapal-kapal yang lalu lalang, such an amazing view and an incredible moment ever.....
Setelah pertunjukan symphony of light selesai, kami berjalan-jalan disekitar dan menemukan kowloon-canton railway clock tower yg berdiri sejak 1915 di bagian selatan Nathan road, sebenarnya kami juga ingin ke Avenue of Stars, tapi kami menemukan bahwa tempat tersebut sedang ditutup karena under construction. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke penginapan untuk mengistirahatkan badan yang lelah dan hati yang senang ini....

HARI KE DUA, 16 November 2017
Interior MTR Hongkong Disney Land
Stasiun Disney Land
Hongkong Disney Land merupakan tujuan wisata kami dihari ke dua, kami kesana naik MTR dari stasiun jordan, transit di Lai King dan Sunny bay, disinilah kami naik MTR menuju disney land, MTR dengan desain interior yang disney banget, pegangan tangan dan jendela yang berbentuk kepala micky mouse dan juga patung-patung tokoh disney di pojok-pojok MTR. Tak selang lama kami pun sampai di stasiun disney land, begitu keluar dari stasiun kita sudah bisa langsung melihat pintu gerbang disney land. Berfoto-fotolah kami disana. setelah puas berfoto-foto di sekitar pintu masuk, kami masuk dan melalui security check, tidak boleh membawa makanan ke dalam, tapi untungnya camilan masih diperbolehkan, air minum tersedia di dalam jadi tinggal ambil saja, biasanya letaknya dekat dengan toilet. Tongsis juga tidak boleh digunakan. Setelah mealui security check kami segera menukarkan voucher dengan tiket masuk. tiket disini ada yang sekalian makan dan ada yang tidak, pilihlah sesuai kebutuhan. yang pertama kali harus dilakukan adalah menemukan map disney land sehingga bisa merencanakan dengan baik wahana mana yang akan dikunjungi terlebih dahulu agar waktu kita efektif karena begitu banyak wahananya, sepertinya susah untuk bisa keliling ke semua wahana dalam waktu sehari. Satu lagi yang saya suka disini terdapat prayer roomnya, jadi bagi muslim bisa tetap melaksanakan ibadah dengan tenang.

Gerbang Hongkong Disney Land



 
Lion King Show






















 







Sebelum tutup, akan ada pertunjukan kembang api jam 8 malam di depan kastil, sebelum itu akan ada parade oleh tokoh-tokoh disney di sepanjang jalan di area disney land, pertunjukan kembang api berjalan sekitar 15 menit. Temukan spot yang tepat, jangan terlalu depan atau terlalu belakang. Jangan sampai ketinggalan momen ini y....

HARI KE TIGA, 17 November 2017
Cable car ocean park
Interior kereta submarine ocean park
Atraksi anjing laut
Ocean Park, Peak Tram dan Sky Terrace merupakan tujuan wisata kami di hari ke tiga. untuk bisa ke ocean park, kami naik MTR dari stasiun jordan transit ke stasiun admiralty kemudian lanjut naik MTR lagi turun di stasiun ocean park. sebelumnya kami telah membeli voucher ocean park untuk tanggal 18 November, tapi karena sesuatu hal, kami memutuskan untuk kesana tanggal 17 November, sempat dag dig dug juga kalau saja tidak bisa, ternyata bisa karena masa berlakunya satu bulan. Selain itu, sempat dag dig dug juga karena pada saat pemesanan nama saya salah space, tapi hal tersebut tidak masalah karena untuk masuk tidak perlu menunjukkan ID, tapi cukup discan barcode dari vouchernya saja. Seperti sebelumnya pada saat di disney land, hal pertama yang harus dilakukan adalah mendapatkan peta kawasan ocean park dan melihat jadwal atraksi yang ada kemudian memutuskan mana yang akan dikunjungi terlebih dahulu. ocean park tutup jam 6 sore, sementara ada areanya terbagi menjadi 2, dimana untuk berpindah area kita bisa menggunakan kereta atau cable car. 
Kami memutuskan untuk naik kereta berangkatnya dan naik cable car untuk balik ke area sebelumnya. Kereta nya mempunyai desain interior yang unik, seperti kapal selam. Cable carnya tidak sebesar di Ngong ping, dan ternyata antriannya sangat panjang ketika sore hari, bisa berjam-jam hanya untuk antri naik cable car, namun terbayarkan karena pemandangan nya indah. Mungkin bisa dicoba rute sebaliknya untuk menghindari antrian cable car yang panjang di sore hari. Disini cuacanya lebih panas dan menyengat, jadi jangan lupa bawa  sunglasses agar mata tetap nyaman dan sunblock agar terlindungi dari sinar UV. Disini ada beberapa spot yang menjual makanan halal, tinggal lihat di map saja restauran yang bertandakan halal, sedangkan untuk prayer room saya tidak menemukannya. Ada dua hal yang bisa dinikmati disini, yang pertama yaitu hewan-hewan langka di negeri tropis seperti anjing laut, pinguin, dan fox. selain itu jenis-jenis ikan hingga hewan iconik Cina yaitu panda yang cuma mengintip dari kejauhan saja juga ada. yang ke dua adalah wahan ekstrim. Bagi penyuka wahana ekstrim mungkin akan lebih suka berada disini daripada disney land, namun bagi saya sebaliknya, saya lebih menikmati ketika berada di disney land.


Panda
Roller coster
Pinguin
Hari sudah menunjukkan jam 6 sore, waktunya berpisah dengan ocean park, perpisahan kami dengan ocean park kali itu diantarkan oleh air mancur yang colorful itu.....
Foto di depan Peak Tram
Destinasi selanjutnya adalah naik Peak tram menuju Sky Terrace. Kami naik MTR turun stasiun central exit J2, menyebrang dan berjalan menuju St.John's building peak tram station, lumayan jauh untuk jalan kaki menuju kesana, apalagi ada sedikit jalan tanjakan juga, menambah beratnya jalan kaki dengan kaki yang sudah lelah ini. Dan tara.... sesampainya disana ternyata kami harus mengantri cukup panjang dan lama untuk menukarkan voucher menjadi tiket, setelah sekitar 1,5 jam kami mengantri akhirnya kami bisa menukarkan tiket kami, sebelum masuk peak tram juga antri lagi, antrian tiada akhir....huft.... kami hanya membeli tiket ntuk peak tram dan sky terrace saja, ada juga yang nyambung ke madame tssaude, tapi kami kurang berminat untuk pergi kesana. tiketnya jangan sampai hilang ya..... karena pengalaman tiket saya hilang karena keasyikan melihat-lihat souvenir dan oleh-oleh begitu turun dari peak tram, meskipun masih mempunyai bukti voucher pembelian tetap saja harus bayar lagi untuk naik peak tram pulangnya, namun masih diijinkan pas masuk sky terracenya. Pulangnya pun juga masih antri panjang lagi. benar-benar melatih kesabaran lah pokoknya.....usut punya usut, ternyata pada waktu itu memang masa liburang di Hongkong, pantas saja meskipun kita kesana weekdays tempat-tempat wisata selalu ramai parah... sky terrace dan peak tram menutup perjalanan kami hari itu, lelah....tapi bahagia dan mendapatkan pengalaman baru yang paling penting.
Sky Terrace
HARI KE EMPAT, 18 November 2017
Hari ini merupakan hari terakhir kami jalan-jalan di Hongkong karena besok pagi-pagi kami ke Macau. Schedule hari ini adalah belanja-belanji.... yeay.... Tapi sayangnya Kak Yong harus pulang ke Indonesia lebih dulu karena ada urgent matters, jadilah tinggal saya dan Nadia. Namun akan bertambah satu personil lagi yang akan menemani jalan-jalan kami kali ini, ada Mbak Indah, saudara saya yang sudah lama bekerja disana. Mbak Indah nyamperin kami ke penginapan, Thanks to her kami bisa makan enak hari itu, udah rela datang jauh-jauh dari Satin, bawa banyak makanan pula.... bonus banget buat backpackeran seperti kami ini....haha...
Pertama kami jalan-jalan ke Fak Yun Kai Market, katanya disini lebih murah daripada ladies market. Untuk kesini bisa naik MTR ke Mongkok station dan keluar di exit B2, naik jembatan penyebrangan dan setelah itu menyebrang lagi. Di jembatan penyebrangan ini banyak kami temui orang-orang Indonesia yang bekerja disana, ternyata di jembatan inilah tempat mereka saling bertemu, bertukar cerita serta berjualan makanan jika kangen masakan Indo. 
Jembatan penyebrangan dekat Exit B2 Mongkok Station

Fak Yun Kai Market

 Setelah dari sini, kami menuju ke ladies market atau juga biasa disebut tourist market karena memang banyak turis-turis yang berbelanja disini. Kami hanya tinggal masuk stasiun mongkok lagi dan keluar melalui exit D3. Kaos-kaos Hongkong, gantungan kunci, kipas dan aksesori2 lain bisa dibeli di tempai ini. Mbak Indah beberapa kali menanyakan dan menawarkan agar diberi harga yang lebih murah dengan bahasa kantonisnya, dan itu cukup efektif untuk mendapat potongan harga. Sayangnya Mbak Indah ga bisa menemani kami lebih lama lagi karena ada kerjaan, dan harus berpisah lagi di stasiun mongkok karena beda arah dan tujuan, kami kembali ke penginapan di Jordan, sedangkan Mbak indah ke Satin. Meskipun cuma sebentar, alhamdulillah sudah dipertemukan kembali setelah sangat lama sekali kami tidak pernah bertemu karena sama-sama merantau, di negeri orang lagi ketemunya...
See you next time Mbak Indah.... Thanks for your kindness accompanying us..... dibawain makanan juga....hehe

Tak mau melewatkan malam terakhir di Hongkong, kami sepakat untuk ke Soho dan mid level escalator. Dari stasiun Jordan ke Central. Sesampainya disana kami bingung... sampai akhirnya menemukan peta yang terpajang di pinggir jalan untuk menuju SOHO dan mid level escalator, kami mengikuti petunjuk jalan dan sampailah disana, lucunya sampai escalatornya habis, kami tidak sadar yang mana yang disebut mid level escalatornya??? apakah eskalator-eskalator yang telah kami lewati tadi??? tuing-tuing.... haha entahlah...
Ketika melewati eskalator-eskalator ini saya menemukan ada masjid jamik di sebelah kiri escalator. Senang sekali..... sayangnya saya ga masuk.


Masjid Jamek

Parahnya lagi setelah sampai penghujung eskalator, kami tidak menemukan eskalator turunnya, walhasil kami menuruni anak tangga yang jumlahnya entah berapa banyak itu, tapi hal itu ternyata justru seperti terapi kaki karena penekanan arah kaki yang berbeda dari biasa, kaki yang semula capek ga karuan bisa hilang capeknya....

Suasana di sekitar SOHO
Di SOHO banyak turis-turis dan rumah makan. Selain itu tata kotanya seperti kita berada pada film-film Hongkong jaman old.

Keluar dari area SOHO kami melihat tram, kami pengen naik dong.... secara di Indonesia kan belum ada. Tarif tram flat dan cukup murah, yaitu 2HKD saja. sebelum naik kami memfoto route map nya untuk jaga-jaga kalau nyasar biar bisa balik lagi. Dan beneran kita nyasar dong... yang awalnya kami kira tremnya menuju causewaybay ternyata berbelok sebelum causewaybay, kami salah naik trem, haha.... untungnya kami bisa ke causewaybay dengan melihat route map yang tadi, kali ini kami memastikan dulu sebelum naik. Oh iya kalau naik trem dari belakang ya naiknya, dan turunnya dari depan sambil bayar. Bisa pake octopus juga pembayarannya, tinggal tempelin kartunya saja.
Trem di Hongkong Island


Interior Trem
Turun dari trem, ketika jalan menuju causewaybay station, tak sengaja kami menemukan Hui Lau Shan, restoran dengan menu olahan mangga, yang sebenarnya kami kira hanya ada di mongkok dan pengen dicoba tadinya, ternyata kami menemukannya. Kami mencoba sejenis moci isi mangga, dan luarnya dibalur dengan kelapa. beneran enak deh.... masih banyak juga menu-menu lain yang sepertinya juga enak sebenarnya.... tapi apa daya... harus berhemat karena besok masih ada Macau yang menunggu.


HARI KE LIMA, 19 November 2017
Hari ini, pagi-pagi kami sudah berangkat menuju pelabuahan Kowloon untuk menuju Macau Outer. Waktu yang mepet dengan keberangkatan kapal karena sempat nyasar, membuat kami hampir tidak berangkat jam 9, sementara keberangkatan selanjutnya sekitar jam 12 atau jam 1 siang. Kami ditawari tiket seharga 200 HKD untuk tiket cotai ferry awalnya, tapi karena kami sudah tau harga, kami belum membelinya, kami mencoba alternatif lain dan mendapatkan tiket yang lebih murah dengan turbo jet ferry. Saran saya jangan datang terlalu mepet dengan keberangkatan, sisihkan waktu untuk antisipasi nyasar dan antrian imigrasi, jadi ga buru-buru dan ga kena calo. Waspada calo juga ya... karena tiket yang seharusnya 170 HKD bisa jadi 200 HKD jika kita membeli dari calo.
Sekitar satu jam perjalanan.... Kami sampai lagi di Macau outer terminal dan langsung menuju tourist servis untuk bertanya bagaimana cara ke Senado square. Untuk ke Senado Square kita bisa naik bus gratis warna hijau (saya lupa no.serinya) yang berada diluar terminal. Kita akan diturunkan di Grand Lisboa. Dari grand Lisboa kita cukup jalan kaki saja menuju Senado square dan Ruin St.Paulo. Disekitar senado square ada market kecil yang menjual makanan dan souvenir macau. Disini souvenir-souvenirnya lebih murah daripada di Hongkong. Setelah puas berjalan-jalan, destinasi selanjutnya adalah the venetian. untuk menuju kesana kami naik bus gratis menuju city of dream. dan dari city of dream tinggal menyebrang saja menuju The Venetian.

Lobby The venetian
 Kalau lihat gambar diatas ingat sesuatu ga sih..... yap benar sekali, ingat film BBF kan ya....Geum Jandi yang nyariin Gu Jon Pyo kesini...hehe...
Sayangnya foto-foto disini kereset sebelum diupload, dan bersisa ini saja...
Kami naik gondola disini, dan tiketnya sudah kami beli sebelum berangkat melalui klook, sebelum bisa ke Venesia beneran, hal yang satu ini patut dicoba. Banyak yang melempar koin di sepanjang kanal, ga tau apa tujuannya. jadi agak kotor deh kanalnya, tapi masih bagus sih....
Kami naik gondola bareng dengan suami istri dari Jepang, kami cukup menikmati lagu yang dinyanyikan nahkoda gondolanya, suaranya bagus banget sampai kami meminta menyanyi lagi sampai 2x. sayangnya kami ga sempat foto bersama. Karena kami sudah tidak ada destinasi lagi, sambil menunggu waktu kami nongkrong di kafe ini, Lord Stow's Bakery and Cafe, sambil menikmati kopi dan eggtart yang lezat. Egg tart harganya 12 HKD .
The Venetian
Puas berjalan-jalan disini, kami menuju bandara Macau, kami bermalam di bandara karena penerbangan kami pagi. Cukup banyak juga yang menginap di bandara ini.
Pagi-pagi kami check in, boarding dan akhirnya kami pulang ke Indonesia. Bye bye Hongkong dan Macau.... sampai jumpai di lain kesempatan. It's a great experience to come there...


Check Previous post: http://wahyumayangsari.blogspot.co.id/2018/01/ravelling-macau-hongkong-6-hari-5-malam.html
 

Wednesday, January 10, 2018

Travelling Macau- Hongkong 6 hari 5 malam: (1) Perjalanan Jakarta - Macau - Hongkong

Berawal dari promo tiket pesawat Air Asia pada September 2017, terjadilah travelling yang tidak terfikirkan dan direncanakan sebelumnya ini. Meskipun saya mendapatkan tiket yang 3x lebih mahal dari dua teman travelling saya karena booking yang selisih beberapa jam saja, tapi masih worth it lah....harga tiket 1,3 juta untuk round trip Jakarta-Macau itu setara dengan harga tiket kereta eksekutif round trip Jakarta-Madiun atau tiket pesawat sekali jalan ke Surabaya ketika lebaran, that's way.... it's worth enoug....
Tidak butuh waktu lama untuk merencanakan perjalanan kami ditengah kesibukan kerja yang menuntut tercapainya target karena telah mendekati akhir tahun. Secara.... kecanggihan teknologi membuat kita bisa ngepoin tempat-tempat wisata Macau dan Hongkong dengan mudah. Dan tara..... jadilah itinerary kami untuk jalan-jalan ke Macau dan Hongkong selama 6 hari 5 malam.
Menunggu boarding di Bandara Soekarno Hatta, perkenalkan dari depan Nadia, Kak Yong, Saya
Pesawat ke Macau berangkat dini hari tanggal 15 November 2017 pukul 01:55 WIB. Jadilah saya dan 2 teman kantor saya, KakYong dan Nadia,  berangkat sangat amat lebih awal, 14 November 2017 pukul 22:00 WIB kami sudah berada di Bandara SOETTA, lumayan lama sih nunggunya.... tapi better lah daripada serem kalau berangkatnya lebih malam lagi, ga khawatir ketinggalan pesawat juga....hehe....

The sun rises, taken by Kak Yong
Akhirnya tibalah waktu boarding kami dan beberapa saat kemudian pesawat berangkat. Perjalanan Jakarta-Macau ditempuh sekitar 6 jam dengan cuaca yang mendung dan hujan, jadi agak serem juga sebenarnya hingga beberapa kali ada pengumuman untuk mengenakan sabuk pengaman. Ada bonus dalam perjalanan kami kali ini, Masyaallah...sun rises yang begitu indahnya....
Setelah pesawat semakin rendah dan terlihat laut, Alhamdulillah kami tiba dengan selamat sekitar jam 08:00 waktu Macau yang selisih 1 jam lebih cepat dari waktu Jakarta. Yang perlu diingat, bandara Macau ini cukup kecil, mungkin seukuran dengan bandara Adi Soemarmo, Solo. Jadi ketika turun pesawat dan bus jemputan sudah full, tidak perlu menunggu lama untuk naik bus selanjutnya, cukup jalan kaki saja karena jaraknya sangat dekat.
Setibanya di Macau, kami langsung menuju pelabuhan untuk menuju ke Hongkong. Macau ke Hongkong bisa melalui jalur laut menggunakan kapal ferry selama sekitar 1 jam. Ada 2 armada yang bisa digunakan yaitu cotai ferry atau turbo jet. Selain itu juga bisa menggunakan helikopter yang tentunya harganya jauh lebih mahal ya... Untuk masing-masing armada mempunyai tarif sendiri-sendiri, tarif untuk night sailing juga lebih mahal daripada yang pagi, dan yang perlu jadi catatan, tarif night sailing itu sudah berlaku pada sekitar jam 5 atau 6 sore. Tarif untuk weekdays dan weekend juga beda lho..... Selain itu tiket juga bisa dipesan secara online melaui website masing-masing atau melalui klook yang terkadang lebih murah. Untuk lebih jelasnya (jadwal dan tarif) bisa dilihat di link berikut y......

Macau Ferry Terminal
Tiket Cotai Ferry
 Ada dua ferry terminal di Macau untuk menuju ke Hongkong atau sebaliknya, yaitu Macau Ferry Terminal yang berada di Taipa dan Macau Outer, dimana kedua bagian Macau ini terpisahkan oleh Laut yang jaraknya cukup dekat, dan sudah ada jembatan penyebrangannya juga antara kedua wilayah Macau ini. Karena bandara Macau berada di Taipa, kami pun menuju Hongkong melalui Macau Ferry Terminal di Taipa yang jaraknya cukup dekat dengan bandara. Untuk kesana bisa menggunakan taxi, bus AP1 atau express link service. Karena berdasarkan informasi express link service baru buka jam 10:30, sementara kami sampai jam 8, sedari awal kami tidak merencanakan untuk melalui express link service untuk lebih menghemat waktu. Kebetulan dari Jakarta kami bareng dengan orang Indo yang tinggal di Macau dan menawari kami untuk diantarkan ke pelabuhan karena sejalan. Rejeki anak solikhah yak.... tentu saja kami tidak menolak rejeki tersebut, namanya juga backpackeran ya... Sesampainya di Macau Ferry terminal kami segera menuju loket untuk membeli tiket yang menuju kowloon dan segera boarding karena kami membeli tiket untuk keberangkatan jam 9, kami hanya menunggu sebentar dan sudah ada info bahwa kapal ferry yang menuju kowloon akan segera berangkat. Sebelum masuk kapal, petugas menempel stiker yang merupakan nomor bangku kita.
Interior Cotai Ferry
Selama perjalanan, kami dimanjakan dengan pemandangan kota dipinggir laut yang indah yang dapat sedikit mengalihkan perhatian dari perut yang agak bergejolak karena pergerakan ombak. Tak lama kami tertidur dan ketika bangun sudah sampailah kita di Hongkong. 
Pemandangan dari dalam ferry, gedung dan laut
Pemandangan dari dalam ferry, Jembatan  penghubung Taipa dan Outer Macau
Selanjutnya adalah antri imigrasi....antrian cukup panjang....fiuh.... tapi untung petugasnya ga resek. Jadi ga ada masalah dengan perimigrasian. Langsung kami mencari exit doornya, dan ternyata
Antri di imigrasi Kowloon Ferry Terminal
Kowloon ferry terminal ini tersambung dengan mall, kami agak lama menemukan jalan keluar mall ini, dan begitu keluar kami pun juga bingung harus menuju ke arah mana untuk menuju penginapan sementara badan terutama punggung sudah capek dengan tas ransel kami masing-masing dan kami belum menemukan petunjuk jalan, kami pun juga tidak bisa menggunakan Google maps karena tidak punya kuota internet....haha kami hanya jalan saja dan akhirnya menemukan petunjuk menuju stasiun Tsim Sha Tsui yang ternyata letaknya tidak jauh dari tempat kami keluar mall tadi. Kami melewati kowloon park dan menemukan Nathan road yang dekat dengan exit A1. Di itinerary sebenarnya rencananya langsung ke destinasi pertama yaitu Ngong Ping Village, namun karena kami cukup capek karena ransel yang ada di pundak kami, akhirnya kami memutuskan untuk ke penginapan dulu meskipun di reservasi tertulis kita baru bisa check in jam 2 dengan harapan bisa langsung check in meskipun gambling. Kami segera masuk stasiun dan mencari dimana tempat penjualan octopus card, setelah tanya kami pun menemukannya, kami membeli octopus card seharga $100 untuk transportasi selama berada di Hongkong, namun saldonya tidak utuh karena ada uang jaminan untuk refund pada saat pulang nanti dan potongan biaya administrasi dari uang refund sekitar $9, jadi anggap saja sebagai sewa kartu. Cukup memudahkan dengan adanya kartu ini, karena kita bisa lebih menghemat waktu untuk antri di loket setiap kali akan menggunakan MTR. Perjalan pertama kami dengan MTR ini hanya satu stasiun saja, menuju stasiun jordan, jadi berasa sekejap saja...hehe... Bagi yang sudah terbiasa naik KRL di Jakarta, tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi memahami jalur keretanya. Selain itu, peta jalur MTR Hongkong dapat dilihat di link berikut y...
Setelah sampai stasiun jordan, hal yang selanjutnya dilakukan adalah mecari penginapan yang telah kami pesan sebelumnya yaitu Nathan House yang terletak di New Lucky House Jordan road. Cukup sulit mencari penginapan ini, meskipun sebenarnya kami sudah dekat, tapi kami sempat berputar disekitar situ karena ternyata penginapan ini berada tepat di depan pintu keluar Stasiun Jordan exit B1, sedangkan kami keluar melalui exit J. Pantas saja ketika kami memesan tertulis 1 detik dari stasiun Jordan di keterangan penginapannya. Nathan House terletak di lt. 10 dan lift cukup kecil, untuk menuju lantai ganjil dan genap pun beda. Kalau pas rame harus sabar mengantri...Setelah sampai di penginapan, kami mencoba untuk check in meskipun kami sampai jam 12, dan ternyata ada pegawai dari Indonesia yang bekerja sebagai resepsionisnya, tentunya kami lebih terbantu dan diijinkan untuk check in di awal karena memang kamarnya masih kosong. Kami lega bisa segera mengistirahatkan badan yang capek ini dan sepakat untuk berangkat ke NgongPing setelah jam 1 setalah ishoma. Jangan lewatkan keseruannya di postingan selanjutnya ya.......
http://wahyumayangsari.blogspot.co.id/2018/03/travelling-macau-hongkong-6-hari-5.html 
Tempat-tempat wisata yang kami kunjungi selama di Hongkong adalah: 
  • hari pertama: Ngong Ping Village, Shymphony of light, Prince Edward Tower 
  • hari ke dua: Disney Land 
  • hari ke tiga: Ocean Park, Peak Tram, Sky Terrace
  • hari ke empat: Ladies Market, Mid Level Eskalator, SOHO (South of Hollywood), Tram
Tempat - tempat wisata yang kami kunjungi selama di Macau adalah:
  • hari ke lima: Grand Lisboa, Senado Square, Ruin St. Pauls, City of dreams, The venetian  
  • hari ke enam: pulang ke Indonesia 
http://wahyumayangsari.blogspot.co.id/2018/03/travelling-macau-hongkong-6-hari-5.html 
Wisdom Path, Ngong Ping
Keseruan di Ngong Ping