Saturday, January 19, 2019

Umroh: Kalau bisa murah, ngapain harus mahal


     Bulek: yang….. umroh bareng yuk, sama sim bah juga…. Pasti seru kalo bisa umroh bareng-bareng
(yang disini bukan singkatan sayang ala-ala orang yang kasmaran y…. melainkan karena nama saya Mayang, dan suku jawa biasa memanggil seseorang dengan suku kata belakang (yang) dari pada depan (May))
       Saya: boleh…..Kapan mbak?
(saya terbiasa memanggil Bulek saya dengan “mbak” sedari kecil, ga tau gimana ceritanya…. Mungkin agar terkesan lebih muda kali ya…hehe)
       Bulek: tahun depan gimana?
       Saya: boleh….. berarti harus nabung dulu nih mulai sekarang

Percakapan desember 2017 itulah yang mentrigger saya untuk lebih banyak menabung agar bisa segera melaksanakan ibadah umroh. Namun singkat cerita akhirnya kita malah ga jadi umroh bareng karena tahun depan yang dimaksud  Bulek adalah awal tahun, sementara tabungan saya belum mencukupi, akhirnya saya mempersilahkan Beliau dan simbah untuk daftar umroh duluan.

Suatu saat ketika mudik lebaran 2018, di kereta, saya membuka IG dan melihat teman, Leni Namanya, memposting foto umroh nya, mulailalah saya kepo tentang biro travel, biaya dll. Dari percakapan itu, Leni menyarankan untuk bertanya-tanya ke teman dia yang juga baru melaksanakan umroh dengan harga yang terjangkau karena keberangkatannya tidak melalui biro travel melainkan ikut komunitas. Saya dikasih kontaknya agar mendapatkan informasi yang lebih jelas.

Perkepoan saya dimulai setelah beberapa hari balik kota setelah beberapa waktu menikmati libur lebaran di kampung halaman yang tercintai….hehe. Dari informasi yang saya dapatkan, saya diarahkan untuk follow grup FB UTM (Umroh Tiket Murah) di FB: https://web.facebook.com/groups/1071823659534440/. Selain itu dia juga dengan senang hati menceritakan proses pertemuannya dengan UTM, pengalamannya melaksanakan umroh bersama UTM, biaya, kontak adminnya dll yang saya tanyakan. Dari situlah saya mulai mengenal UTM, dan bermodal cerita dari sang saksi hidup itulah saya akhirnya memutuskan untuk menghubungi salah satu admin UTM untuk menanyakan program umroh plus yang masih available. Pengennya sebenarnya ikut yang plus Turki, tapi udah full booked, jadilah memilih yang plus Mesir untuk keberangkatan 27 Oktober sampai 09 November 2018 ( 3 hari Madinah, 4 hari Mekkah dan 7 hari Mesir) tapi tetep worth it ko….. dan beginilah ceritanya….

Setelah menggali info dari admin, Mbak Evie, akhirnya saya memutuskan untuk issued tiket, ternyata hari itu harga tiket lebih tinggi dari perkiraan, mbak Evie menanyakan apa masih mau lanjut, kalau ga akan segera ditransfer kembali. Sudah saya putuskan sebelumnya maka tetap saya lanjutkan karena saya piker nanti bakalan naik lagi kalau ditunda-tunda dan jadilah transfer 2x untuk membayar kekurangannya. Jadi harga tiket pesawat itu beda-beda tiap jamaah tergantung waktu issuednya, tahu sendiri kan kalau harga tiket pesawat bisa berubah tiap saat, jadi mungin rejeki-rejekian juga kali ya…. Ada yang sudah issued jauh-jauh hari dan dapet harga sekitar 7 juta atau mungkin juga ada yang lebih murah, lumayan ya ….hemat hampir 3 juta rupiah….. dari harga waktu saya issued, tapi ada juga yang issued setelah saya juga mendapatkan harga yang lebih murah sekitar 700 ribuan. Jadi kecepatan kadang tidak bisa jadi patokan, apalagi kalau tiba-tiba ada promo… kan ga tau juga ya….  Jadi tiket pesawat ini yang membedakan total biaya yang dikeluarkan masing-masing jamaah. Untuk issued tiket diperlukan passport yang sudah mempunyai 2 suku kata nama, jika belum maka diperlukan penambahan nama di passport hal ke 4 atau 5 yang perlu diurus ke kantor imigrasi.
Oh iya…. Jadi sistem di UTM itu Issued tiket adalah langkah pertama, jadi sudah pasti tanggal keberangkataany kapan, setelah issued tiket (bisa melalui admin atau mandiri) maka admin akan memasukkan kita ke dalam grup WA jamaah, dimana didalam grup itulah info-info akan diberikan dan juga koordinasi dilakukan baik dari admin atau dari jamaah.

Setelah issued tiket disarankan untuk segera melakukan suntik meningitis terutama bagi wanita yang sudah menikah karena ditakutkan kalau hamil setelah issued tiket dan sebelum keberangkatan tidak bisa melakukan suntik meningitis, sementara itu adalah persyaratan untuk apply visa. Suntik meningitis ini berlaku 2 tahun dan bisa dilakukan di rumah sakit pelabuhan atau bandara, namun beberapa RS juga sudah bisa melayani suntik meningitis, seperti RS PON Jakarta, tempat saya vaksinasi waktu itu. Sudah banyak ko infonya di internet, tinggal cari aja….
Pengumpulan dokumen dan pembayaran LA dan visa dilakukan paling lambat H-1 bulan sebelum keberangkatan. Dokumen yang dikumpulkan untuk apply visa adalah:
1.     -   Passport asli (untuk yang masih satu nama, di hal. 4/ 5 sudah harus ada penambahan nama)
2.     -   Pas foto 4x6 background putih (80% wajah) sebanyak 4 lembar
3.     -  Bukti suntik meningitis (buku kuning)
4.     -  Buku nikah asli
5.   -  Akte kelahiran (untuk anak dibawah 17 tahun dan wanita dibawah 45 tahun yang tidak berangkat dengan suami)
6.     -  Tiket pesawat PP  

Dokumen-dokumen tersebut bisa dikirim melalui jasa pengiriman yang berasuransi atau dikumpulkan pada saat ada meeting atau diantar langsung ke kantor admin yang ada di Cibubur. Jadi untuk visa ini ada admin yang mengurusi secara kolektif, bukan kita sendiri yang harus wara-wiri, tinggal nunggu jadi aja….
Untuk koper bisa diambil sendiri pas meeting atau langsung ke Cibubur atau bisa juga minta dikirimin oleh admin, tentunya ongkir masing-masing jamaah yang menanggung ya…..


Jadi rincian- rincian biaya yang saya keluarkan adalah sebagai berikut:
Komponen
Pengeluaran
Tiket Jakarta -Singapura (Air Asia)
Rp. 887.800
Tiket Singapura-Jeddah-Cairo-Jakarta (Saudia)
Rp. 9.724.500
Biaya Koper dan admin
Rp. 1.000.000
Mahrom
Rp. 500.000
Suntik Meningitis
Rp. 305.000
LA (Quard, Triple, Double:$ 392, $447, $497
Rp.5.840.800
Visa umroh $ 115
Rp.1.713.500
LA + VOA mesir (7 hari) $ 310
Rp. 4.619.000
Total
Rp. 24.590.600

Harga-harga tersebut pada saat kurs rupiah terhadap dollar adalah Rp. 14.900 per 1USD, cukup tinggi pada waktu itu, sehingga lebih mahal dari perkiraan yang semula sekitar 22 juta dengan asumsi 1 USD adalah Rp. 14.000,-. Meskipun begitu tetep lebih murah dari biaya umroh Bulek saya yang mencapai 27 juta rupiah (itu hanya umroh saja ya….), dengan UTM kurang dari 25 juta rupiah sudah dapet Umroh + Mesir. Bisa dicek ko perbandingannya dengan travel-travel yang ada, Tetep Worth it ko…. Bedanya emang harus bikin passport dan suntik meningitis sendiri sih…. Tapi itu kan gampang ya…. Hotel di Mekkah dan Madinah memang ga didepan masjid banget sih… tapi ga jauh juga ko jalannya, itung-itung sedikit olahraga…hehe.  Hotelnya bintang 3 cukup sih menurut saya, lumayan menghemat juga …. Secara kita kan Cuma istirahat bentar juga di hotel, lebih lama di Masjid kan ya… Jauh-jauh kesana masa ga dimaksimalkan ibadahnya kan sayang….menurut saya dengan selisih harga yang lumayan capek dikit gpp lah ya….. lumayan hemat beb…. Bisa buat uang saku atau beli oleh-oleh disana kan ya….

Niat baik jangan ditunda-tunda, inshaAllah dipermudah, saya sudah membuktikan dan semoga Allah menyegerakan bagi yang berniat melaksanakan ibadah umroh aamiin….


Mau tau keseruan perjalanan saya….? Tetap stay tune ya…. Akan saya tulis lagi ceritanya di tulisan selanjutnya……

Terimakasih sudah membaca….. semoga bermanfaat…..


Friday, March 2, 2018

Travelling Macau- Hongkong 6 hari 5 malam: (2) Hongkong dan Macau

Suasana MTR Hongkong
Transportasi Hongkong sangat memberikan kemudahan untuk pergi kemanapun karena sistemnya sudah terintegrasi dengan baik, bahkan di setiap stasiun MTR dilengkapi dengan street map. Exit door di setiap stasiun tidak hanya satu atau 2 saja, tapi banyak. Dengan melihat street map, kita bisa tau harus keluar melalui exit door yang mana sesuai dengan tujuan kita.  Sebelum pergi ke Hongkong pun street map juga bisa didownload dari website MTR nya (http://www.mtr.com.hk/en/customer/services/system_map.html) sehingga perjalanan kita bisa lebih terencana. Tidak perlu takut nyasar karena petunjuk jalan ada dimana-mana. Kami memilih menggunakan MTR untuk menuju tempat-tempat wisata yang telah kami rencanakan.

HARI PERTAMA, 15 November 2017
Ngong Ping Village, Kowloon- Canton Railway Clock Tower, Symphonyof Light adalah tujuan wisata kami di hari pertama di Hongkong. Ngong Ping Village terletak di Lantau Island. Untuk menuju kesana kita hanya perlu naik MTR, dari stasiun Jordan,  transit di stasiun Lai king untuk berganti kereta menuju stasiun Tung Chung, kemudian bisa naik bus atau cable car untuk sampai ke Ngong Ping Village. 

Kami telah memesan tiket cable car standard pulang pergi, jadi sesampainya disana hanya perlu menukarkan vouchernya menjadi tiket. Ada 2 macam cable car yang ditawarkan, yaitu standar dan crystal, bedanya ada pada bagian bawah cable car yang transparan untuk jenis crystal, jadi tampak semua yang ada dibagian bawah cable car, kalau saya mikirnya sih serem, makanya pilih yang standar aja, selain lebih murah juga khawatir malah tidak menikmati perjalanan karena serem hehe... mungkin crystal cabin cocok bagi mereka yang suka menantang adrenalin. Sedangkan untuk yang standard bagian bawah tidak transparan, jadi lebih nyaman bagi saya yang parno dengan ketinggian. Untuk naik cable car, dari stasiun Tung Chung keluar melalui exit B, melewati citygate outlates dan stasiunnya hanya berjarak beberapa meter saja dari situ, cukup jalan kaki saja...
Berbeda dengan pusat kota, mulai dari keluar stasiun saja sudah terasa udara yang sejuk cenderung dingin....jadi adem juga deh hatinya....eaaa... 
Antrian untuk naik cable car
Setelah sampai ke stasiun cable car, kita segera menukarkan tiket yang telah kita book dari traveloka, selain itu tiket bisa juga dipesan melalui klook. Biasanya tiket-tiket yang dibeli melalui aplikasi ini lebih murah daripada beli on the spot. Setelah menukarkan tiket, kita segera mengantri menuju tempat pemberangkatan, untungnya antrian tidak terlalu panjang dan tibalah giliran kami. Sebelum cable car berangkat, akan ada petugas yang memfoto kita. Kami sungguh menikmati perjalanan menuju ke Ngong Ping village, pemandangan hutan, laut, dan juga gedung-gedung terlihat keren. Bandara Hongkong juga terlihat jelas dari ketinggian selama menaiki cable car.
cable car dengan view skyscrapers dan laut

cable car dengan view laut dan bandara (disebelah kiri)


keseruan naik cable car
Ngong Ping Village
Semakin dekat, udara terasa semakin dingin, Patung Budha juga sudah mulai terlihat, sesampainya disana petugas menawarkan snow ball dan foto-foto kita yang diambil sebelum berangkat tadi, menarik sih.... tapi berhubung lumayan mahal jadi kami tidak membelinya. Seperti biasanya, kegiatan wajib disana adalah foto-foto, haha.... narsis bener emang.... nuansa dan kebudayaan Cina sangat terasa, mulai dari bangunan dan orang-orangnya. Disana juga ada satu restoran yang menjual makanan halal lho...., jadi tidak perlu khawatir kalau kelaparan disana, apalagi udara yang dingin kan biasanya cepet laper tuh....haha.... 
Tangga untuk menuju patung Budha sangat tinggi, jadi  Kami memutuskan untuk tidak naik ke atas agar tidak terlalu kecapean meskipun sebenarnya sayang juga sih.... Kami langsung berjalan menuju wisdom path mengikuti petunjuk-petunjuk jalan yang ada disana. Sempat ragu untuk meneruskan perjalanan karena sepi, tapi karena sayang untuk dilewatkan, ya go forward ja.... Potongan-potongan kayu yang bertuliskan huruf-huruf Cina yang kami ga ngerti juga apa yang tertulis disana dan apa artinya, terpasang disana dan menambah keindahan spot untuk foto disana, udara yang sejuk dan sedikit dingin membuat betah berlama-lama disana, duduk-duduk sambil makan camilan yang kami bawa
Wisdom Path
Restauran halal di Ngong Ping Village

cable car dari stasiun di Ngong Ping










Ngong Ping Village











Hari semakin sore dan menuju gelap, kami segera balik menuju cable car station, perjalanan balik kesana ditemani dengan pemandangan sun set yang indah.....Alhamdulillah dapet bonus lagi... 

Schedule selanjutnya adalah melihat shympony of light, yang merupakan pertunjukan lampu dari gedung-gedung di Hongkong, bisa dilihat dari dua tempat yaitu Kowloon ( di Hongkong Cultural Center) atau Hongkong Island (di Golden Bauhinia Square) , jika dari Kowloon, berarti yang dilihat adalah pertunjukan lampu dari gedung-gedung di Hongkong Island begitupun sebaliknya. Pertunjukan dimulai pada jam 8 malam. Kami berangkat dari stasiun Tung Chung menuju Tsim Sha Tsui dan keluar melalui exit E dan berjalan kaki menuju Hongkong Cultural Center. Jangan lupa memakai jaket ya karena selain dingin jika kelamaan terkena angin malam di pinggir laut takut masuk angin.

Hongkong Island
Sebelum akhirnya sampai kesini, kami sempat salah jalan ke arah sebaliknya, dari situ kami menemui Masjid Kowloon dan juga Chungking Mansion yang menjadi penginapan kita yang kedua nanti. disekitar masjid kowloon juga ada yang menawarkan makanan halal lho.... seneng rasanya menemukan masjid di negara yang islam merupakan agama minoritas.
Kowloon Mosque








Kowloon canton railway clock tower
Selain symphony of light, juga terdapat kapal yang mengantarkan ke Hongkong Island dan sebaliknya. Laut, skyscrapers, lighting yang bagus dan kapal-kapal yang lalu lalang, such an amazing view and an incredible moment ever.....
Setelah pertunjukan symphony of light selesai, kami berjalan-jalan disekitar dan menemukan kowloon-canton railway clock tower yg berdiri sejak 1915 di bagian selatan Nathan road, sebenarnya kami juga ingin ke Avenue of Stars, tapi kami menemukan bahwa tempat tersebut sedang ditutup karena under construction. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke penginapan untuk mengistirahatkan badan yang lelah dan hati yang senang ini....

HARI KE DUA, 16 November 2017
Interior MTR Hongkong Disney Land
Stasiun Disney Land
Hongkong Disney Land merupakan tujuan wisata kami dihari ke dua, kami kesana naik MTR dari stasiun jordan, transit di Lai King dan Sunny bay, disinilah kami naik MTR menuju disney land, MTR dengan desain interior yang disney banget, pegangan tangan dan jendela yang berbentuk kepala micky mouse dan juga patung-patung tokoh disney di pojok-pojok MTR. Tak selang lama kami pun sampai di stasiun disney land, begitu keluar dari stasiun kita sudah bisa langsung melihat pintu gerbang disney land. Berfoto-fotolah kami disana. setelah puas berfoto-foto di sekitar pintu masuk, kami masuk dan melalui security check, tidak boleh membawa makanan ke dalam, tapi untungnya camilan masih diperbolehkan, air minum tersedia di dalam jadi tinggal ambil saja, biasanya letaknya dekat dengan toilet. Tongsis juga tidak boleh digunakan. Setelah mealui security check kami segera menukarkan voucher dengan tiket masuk. tiket disini ada yang sekalian makan dan ada yang tidak, pilihlah sesuai kebutuhan. yang pertama kali harus dilakukan adalah menemukan map disney land sehingga bisa merencanakan dengan baik wahana mana yang akan dikunjungi terlebih dahulu agar waktu kita efektif karena begitu banyak wahananya, sepertinya susah untuk bisa keliling ke semua wahana dalam waktu sehari. Satu lagi yang saya suka disini terdapat prayer roomnya, jadi bagi muslim bisa tetap melaksanakan ibadah dengan tenang.

Gerbang Hongkong Disney Land



 
Lion King Show






















 







Sebelum tutup, akan ada pertunjukan kembang api jam 8 malam di depan kastil, sebelum itu akan ada parade oleh tokoh-tokoh disney di sepanjang jalan di area disney land, pertunjukan kembang api berjalan sekitar 15 menit. Temukan spot yang tepat, jangan terlalu depan atau terlalu belakang. Jangan sampai ketinggalan momen ini y....

HARI KE TIGA, 17 November 2017
Cable car ocean park
Interior kereta submarine ocean park
Atraksi anjing laut
Ocean Park, Peak Tram dan Sky Terrace merupakan tujuan wisata kami di hari ke tiga. untuk bisa ke ocean park, kami naik MTR dari stasiun jordan transit ke stasiun admiralty kemudian lanjut naik MTR lagi turun di stasiun ocean park. sebelumnya kami telah membeli voucher ocean park untuk tanggal 18 November, tapi karena sesuatu hal, kami memutuskan untuk kesana tanggal 17 November, sempat dag dig dug juga kalau saja tidak bisa, ternyata bisa karena masa berlakunya satu bulan. Selain itu, sempat dag dig dug juga karena pada saat pemesanan nama saya salah space, tapi hal tersebut tidak masalah karena untuk masuk tidak perlu menunjukkan ID, tapi cukup discan barcode dari vouchernya saja. Seperti sebelumnya pada saat di disney land, hal pertama yang harus dilakukan adalah mendapatkan peta kawasan ocean park dan melihat jadwal atraksi yang ada kemudian memutuskan mana yang akan dikunjungi terlebih dahulu. ocean park tutup jam 6 sore, sementara ada areanya terbagi menjadi 2, dimana untuk berpindah area kita bisa menggunakan kereta atau cable car. 
Kami memutuskan untuk naik kereta berangkatnya dan naik cable car untuk balik ke area sebelumnya. Kereta nya mempunyai desain interior yang unik, seperti kapal selam. Cable carnya tidak sebesar di Ngong ping, dan ternyata antriannya sangat panjang ketika sore hari, bisa berjam-jam hanya untuk antri naik cable car, namun terbayarkan karena pemandangan nya indah. Mungkin bisa dicoba rute sebaliknya untuk menghindari antrian cable car yang panjang di sore hari. Disini cuacanya lebih panas dan menyengat, jadi jangan lupa bawa  sunglasses agar mata tetap nyaman dan sunblock agar terlindungi dari sinar UV. Disini ada beberapa spot yang menjual makanan halal, tinggal lihat di map saja restauran yang bertandakan halal, sedangkan untuk prayer room saya tidak menemukannya. Ada dua hal yang bisa dinikmati disini, yang pertama yaitu hewan-hewan langka di negeri tropis seperti anjing laut, pinguin, dan fox. selain itu jenis-jenis ikan hingga hewan iconik Cina yaitu panda yang cuma mengintip dari kejauhan saja juga ada. yang ke dua adalah wahan ekstrim. Bagi penyuka wahana ekstrim mungkin akan lebih suka berada disini daripada disney land, namun bagi saya sebaliknya, saya lebih menikmati ketika berada di disney land.


Panda
Roller coster
Pinguin
Hari sudah menunjukkan jam 6 sore, waktunya berpisah dengan ocean park, perpisahan kami dengan ocean park kali itu diantarkan oleh air mancur yang colorful itu.....
Foto di depan Peak Tram
Destinasi selanjutnya adalah naik Peak tram menuju Sky Terrace. Kami naik MTR turun stasiun central exit J2, menyebrang dan berjalan menuju St.John's building peak tram station, lumayan jauh untuk jalan kaki menuju kesana, apalagi ada sedikit jalan tanjakan juga, menambah beratnya jalan kaki dengan kaki yang sudah lelah ini. Dan tara.... sesampainya disana ternyata kami harus mengantri cukup panjang dan lama untuk menukarkan voucher menjadi tiket, setelah sekitar 1,5 jam kami mengantri akhirnya kami bisa menukarkan tiket kami, sebelum masuk peak tram juga antri lagi, antrian tiada akhir....huft.... kami hanya membeli tiket ntuk peak tram dan sky terrace saja, ada juga yang nyambung ke madame tssaude, tapi kami kurang berminat untuk pergi kesana. tiketnya jangan sampai hilang ya..... karena pengalaman tiket saya hilang karena keasyikan melihat-lihat souvenir dan oleh-oleh begitu turun dari peak tram, meskipun masih mempunyai bukti voucher pembelian tetap saja harus bayar lagi untuk naik peak tram pulangnya, namun masih diijinkan pas masuk sky terracenya. Pulangnya pun juga masih antri panjang lagi. benar-benar melatih kesabaran lah pokoknya.....usut punya usut, ternyata pada waktu itu memang masa liburang di Hongkong, pantas saja meskipun kita kesana weekdays tempat-tempat wisata selalu ramai parah... sky terrace dan peak tram menutup perjalanan kami hari itu, lelah....tapi bahagia dan mendapatkan pengalaman baru yang paling penting.
Sky Terrace
HARI KE EMPAT, 18 November 2017
Hari ini merupakan hari terakhir kami jalan-jalan di Hongkong karena besok pagi-pagi kami ke Macau. Schedule hari ini adalah belanja-belanji.... yeay.... Tapi sayangnya Kak Yong harus pulang ke Indonesia lebih dulu karena ada urgent matters, jadilah tinggal saya dan Nadia. Namun akan bertambah satu personil lagi yang akan menemani jalan-jalan kami kali ini, ada Mbak Indah, saudara saya yang sudah lama bekerja disana. Mbak Indah nyamperin kami ke penginapan, Thanks to her kami bisa makan enak hari itu, udah rela datang jauh-jauh dari Satin, bawa banyak makanan pula.... bonus banget buat backpackeran seperti kami ini....haha...
Pertama kami jalan-jalan ke Fak Yun Kai Market, katanya disini lebih murah daripada ladies market. Untuk kesini bisa naik MTR ke Mongkok station dan keluar di exit B2, naik jembatan penyebrangan dan setelah itu menyebrang lagi. Di jembatan penyebrangan ini banyak kami temui orang-orang Indonesia yang bekerja disana, ternyata di jembatan inilah tempat mereka saling bertemu, bertukar cerita serta berjualan makanan jika kangen masakan Indo. 
Jembatan penyebrangan dekat Exit B2 Mongkok Station

Fak Yun Kai Market

 Setelah dari sini, kami menuju ke ladies market atau juga biasa disebut tourist market karena memang banyak turis-turis yang berbelanja disini. Kami hanya tinggal masuk stasiun mongkok lagi dan keluar melalui exit D3. Kaos-kaos Hongkong, gantungan kunci, kipas dan aksesori2 lain bisa dibeli di tempai ini. Mbak Indah beberapa kali menanyakan dan menawarkan agar diberi harga yang lebih murah dengan bahasa kantonisnya, dan itu cukup efektif untuk mendapat potongan harga. Sayangnya Mbak Indah ga bisa menemani kami lebih lama lagi karena ada kerjaan, dan harus berpisah lagi di stasiun mongkok karena beda arah dan tujuan, kami kembali ke penginapan di Jordan, sedangkan Mbak indah ke Satin. Meskipun cuma sebentar, alhamdulillah sudah dipertemukan kembali setelah sangat lama sekali kami tidak pernah bertemu karena sama-sama merantau, di negeri orang lagi ketemunya...
See you next time Mbak Indah.... Thanks for your kindness accompanying us..... dibawain makanan juga....hehe

Tak mau melewatkan malam terakhir di Hongkong, kami sepakat untuk ke Soho dan mid level escalator. Dari stasiun Jordan ke Central. Sesampainya disana kami bingung... sampai akhirnya menemukan peta yang terpajang di pinggir jalan untuk menuju SOHO dan mid level escalator, kami mengikuti petunjuk jalan dan sampailah disana, lucunya sampai escalatornya habis, kami tidak sadar yang mana yang disebut mid level escalatornya??? apakah eskalator-eskalator yang telah kami lewati tadi??? tuing-tuing.... haha entahlah...
Ketika melewati eskalator-eskalator ini saya menemukan ada masjid jamik di sebelah kiri escalator. Senang sekali..... sayangnya saya ga masuk.


Masjid Jamek

Parahnya lagi setelah sampai penghujung eskalator, kami tidak menemukan eskalator turunnya, walhasil kami menuruni anak tangga yang jumlahnya entah berapa banyak itu, tapi hal itu ternyata justru seperti terapi kaki karena penekanan arah kaki yang berbeda dari biasa, kaki yang semula capek ga karuan bisa hilang capeknya....

Suasana di sekitar SOHO
Di SOHO banyak turis-turis dan rumah makan. Selain itu tata kotanya seperti kita berada pada film-film Hongkong jaman old.

Keluar dari area SOHO kami melihat tram, kami pengen naik dong.... secara di Indonesia kan belum ada. Tarif tram flat dan cukup murah, yaitu 2HKD saja. sebelum naik kami memfoto route map nya untuk jaga-jaga kalau nyasar biar bisa balik lagi. Dan beneran kita nyasar dong... yang awalnya kami kira tremnya menuju causewaybay ternyata berbelok sebelum causewaybay, kami salah naik trem, haha.... untungnya kami bisa ke causewaybay dengan melihat route map yang tadi, kali ini kami memastikan dulu sebelum naik. Oh iya kalau naik trem dari belakang ya naiknya, dan turunnya dari depan sambil bayar. Bisa pake octopus juga pembayarannya, tinggal tempelin kartunya saja.
Trem di Hongkong Island


Interior Trem
Turun dari trem, ketika jalan menuju causewaybay station, tak sengaja kami menemukan Hui Lau Shan, restoran dengan menu olahan mangga, yang sebenarnya kami kira hanya ada di mongkok dan pengen dicoba tadinya, ternyata kami menemukannya. Kami mencoba sejenis moci isi mangga, dan luarnya dibalur dengan kelapa. beneran enak deh.... masih banyak juga menu-menu lain yang sepertinya juga enak sebenarnya.... tapi apa daya... harus berhemat karena besok masih ada Macau yang menunggu.


HARI KE LIMA, 19 November 2017
Hari ini, pagi-pagi kami sudah berangkat menuju pelabuahan Kowloon untuk menuju Macau Outer. Waktu yang mepet dengan keberangkatan kapal karena sempat nyasar, membuat kami hampir tidak berangkat jam 9, sementara keberangkatan selanjutnya sekitar jam 12 atau jam 1 siang. Kami ditawari tiket seharga 200 HKD untuk tiket cotai ferry awalnya, tapi karena kami sudah tau harga, kami belum membelinya, kami mencoba alternatif lain dan mendapatkan tiket yang lebih murah dengan turbo jet ferry. Saran saya jangan datang terlalu mepet dengan keberangkatan, sisihkan waktu untuk antisipasi nyasar dan antrian imigrasi, jadi ga buru-buru dan ga kena calo. Waspada calo juga ya... karena tiket yang seharusnya 170 HKD bisa jadi 200 HKD jika kita membeli dari calo.
Sekitar satu jam perjalanan.... Kami sampai lagi di Macau outer terminal dan langsung menuju tourist servis untuk bertanya bagaimana cara ke Senado square. Untuk ke Senado Square kita bisa naik bus gratis warna hijau (saya lupa no.serinya) yang berada diluar terminal. Kita akan diturunkan di Grand Lisboa. Dari grand Lisboa kita cukup jalan kaki saja menuju Senado square dan Ruin St.Paulo. Disekitar senado square ada market kecil yang menjual makanan dan souvenir macau. Disini souvenir-souvenirnya lebih murah daripada di Hongkong. Setelah puas berjalan-jalan, destinasi selanjutnya adalah the venetian. untuk menuju kesana kami naik bus gratis menuju city of dream. dan dari city of dream tinggal menyebrang saja menuju The Venetian.

Lobby The venetian
 Kalau lihat gambar diatas ingat sesuatu ga sih..... yap benar sekali, ingat film BBF kan ya....Geum Jandi yang nyariin Gu Jon Pyo kesini...hehe...
Sayangnya foto-foto disini kereset sebelum diupload, dan bersisa ini saja...
Kami naik gondola disini, dan tiketnya sudah kami beli sebelum berangkat melalui klook, sebelum bisa ke Venesia beneran, hal yang satu ini patut dicoba. Banyak yang melempar koin di sepanjang kanal, ga tau apa tujuannya. jadi agak kotor deh kanalnya, tapi masih bagus sih....
Kami naik gondola bareng dengan suami istri dari Jepang, kami cukup menikmati lagu yang dinyanyikan nahkoda gondolanya, suaranya bagus banget sampai kami meminta menyanyi lagi sampai 2x. sayangnya kami ga sempat foto bersama. Karena kami sudah tidak ada destinasi lagi, sambil menunggu waktu kami nongkrong di kafe ini, Lord Stow's Bakery and Cafe, sambil menikmati kopi dan eggtart yang lezat. Egg tart harganya 12 HKD .
The Venetian
Puas berjalan-jalan disini, kami menuju bandara Macau, kami bermalam di bandara karena penerbangan kami pagi. Cukup banyak juga yang menginap di bandara ini.
Pagi-pagi kami check in, boarding dan akhirnya kami pulang ke Indonesia. Bye bye Hongkong dan Macau.... sampai jumpai di lain kesempatan. It's a great experience to come there...


Check Previous post: http://wahyumayangsari.blogspot.co.id/2018/01/ravelling-macau-hongkong-6-hari-5-malam.html